Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Asap Masih Pekat, Warga Riau Enggan Mengungsi

image-gnews
Kabut asap pekat menyelimuti perkantoran di Pekanbaru, Riau, 23 Oktober 2015. Asap pekat yang menguning membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru lumpuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Kabut asap pekat menyelimuti perkantoran di Pekanbaru, Riau, 23 Oktober 2015. Asap pekat yang menguning membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru lumpuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru -Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mengepung sejumlah daerah di Riau. Indeks Standar Pencemaran Udara berada pada level 175 Psi atau tidak sehat. Namun hingga kini warga  enggan mengungsi, padahal pemerintah Riau telah membuka gedung pemerintahan sebagai tempat evakuasi warga.

Roy Adrian, salah seorang warga, mengaku tidak mau memboyong seluruh keluarganya ke posko evakuasi lantaran sibuk bekerja. Begitu juga istrinya yang menurutnya banyak memiliki aktivitas di rumah. Warga Jalan Selamat, Kelurahan Labuh Baru, Pekanbaru ini juga khawatir rumah ditinggalkan dalam keadaan kosong. "Tidak mungkin rumah ditinggalkan begitu saja," katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Mariam, warga Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Pekanbaru. Dia sudah mendapat informasi posko evakuasi dibuka di Kediaman Gubernur Riau. Namun Mariam tidak mau mengungsi lantaran banyak pekerjaan di rumah yang harus diselesaikan. "Saya ini ibu rumah tangga, kalau mengungsi siapa yang masak dan mencuci pakaian anak-anak," katanya.

Pemerintah Riau telah membuka dua gedung pemerintahan untuk evakuasi warga sebagaimana telah diperintahakan Presiden Joko widodo. "Kami sudah sediakan ruang evakuasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Syafril.

Dua gedung pemerintahan yang dibuka untuk evakuasi warga yakni Balai Serindit di Kediaman Gubernur Riau, biasanya ruangan ini digunakan untuk rapat koordinasi bersama pemerintah pusat. Lalu Gedung Serbaguna di Dinas Bina Marga.

Pantauan Tempo, segala fasilitas dan petugas kesehatan telah berada di ruang evakuasi. Ruangan dilengkapi 50 tempat tidur dan karpet tebal, begitu juga enam unit penyejuk udara ukuran besar. Ruangan cukup kondusif, sejuk dan terbebas dari asap. Namun hingga kini tidak ada warga yang mau mengungsi.

"Belum ada yang mau tinggal di sini, tapi yang berobat sudah ada," kata Petugas Kesehatan Yuli Marni.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril mengaku, sejak di buka Sabtu lalu, memang hanya sedikit warga yang berminat mengungsi. "Sabtu kemarin sudah ada yang mengungsi, tapi sudah pulang," katanya.

Andra mengatakan, posko evakuasi dibuka untuk warga yang merasa tidak nyaman di rumah karena terdampak asap. Namun pihaknya juga tidak bisa memaksa warga tetap berada di posko evakuasi jika warga sudah merasa nyaman di rumah. "Kalau warga telah merasa nyaman dan dapat udara segar di rumah, kita juga tidak bisa memaksakan untuk tinggal di posko evakuasi ini," katanya.

Menurut Andra, hingga kini sudah lima tempat evakuasi telah disediakan pemerintah yakni Balai Serindit, di kediaman Gubernur Riau dan Gedung Serbaguna, di Dinas Cipta Karya dan Bina Marga. Sedangkan tiga tempat lagi disediakan pemerintah Kota Pekanbaru yakni di Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Tenayan Raya dan Puskesmas Rumbai Pesisir.

Andra mengatakan Tim Satuan Tugas Kesehatan telah mempersiapkan segala kebutuhan, dibantu dua rumah sakit, Rumah Sakit Arifin Ahmad dan Rumah Sakit Petala Bumi, baik oksigen, peralatan kesehatan, maupun tenaga medis.

Untuk kebutuhan obat-obatan, kata Andra, pemerintah Riau sudah mengajukan permintaan tambahan kebutuhan obat-obatan kepada Kementerian Kesehatan. Sejauh ini kata Andra, persediaan obat-obatan di setiap posko kesehatan mulai menipis, terutama obat batuk untuk anak-anak dan parasetamol. "Kami sudah ajukan tambahan obat ke Kementerian," ujar Andra.

Untuk penanganan kesehatan masyarakat ini, Dinas Kesehatan Riau juga mendapat bantuan dari Balai Kesehatan Pelabuhan Medan dan Batam. Kedua daerah itu bakal mengirim shelter dan tenaga medis ke Riau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asisten II Pemerintah Riau Masperi menyebutkan, pihaknya telah menyurati seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota agar menyediakan tempat evakuasi bagi warga di daerah terpapar asap. "Kami sudah surati bupati dan wali kota," ujar Masperi.

Sementara itu, pemerintah Kota Pekanbaru kembali membuka posko evakuasi di tiga Puskesmas setelah beberapa hari lalu membuka posko di Kantor Wali Kota Pekanbaru. "Kami sudah buat posko pengungsian, tapi masyarakat kurang memanfaatkannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Helda Suryani Munir.

Menurut Helda, Sebelumnya pemerintah kota Pekanbaru telah membuka dua ruangan di Kantor Wali Kota Pekanbaru yakni ruang VVIP dan aula pertemuan untuk pengungsian ibu hamil dan balita. Namun posko tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Sejak posko evakuasi dibuka kata dia, hanya tujuh keluarga yang mau menginap di ruang evakuasi. Selainnya memilih tetap berada di rumah dengan alasan banyak pekerjaan rumah yang tidak bisa ditinggalkan. Padahal warga telah dijemput dari rumah dengan menggunakan mobil Puskesmas keliling. Pemerintah juga telah menyediakan makanan dan perlengkapan bayi.

"Warga banyak yang tidak mau dengan alasan tidak bisa meninggalkan aktivitas di rumah," katanya. Alasan lainnya kata Helda, warga menilai posko pengungsian terlalu jauh dari rumahnya. "Banyak yang mengeluh soal jarak yang jauh," ujarnya.

Helda menjelaskan, warga yang mengungsi di kantor Wali Kota Pekanbaru pekan lalu telah dipulangkan ke rumah masing-masing menyusul udara sempat membaik. Namun sejak minggu kemarin hingga kini kondisi cuaca di Pekanbaru kembali memburuk akibat asap pekat muncul lagi. "Saat ini pencemaran udara sudah luar biasa," katanya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Pekanbaru kembali membuka posko evakuasi untuk warga Pekanbaru, khususnya ibu hamil dan balita. Posko di buka di tiga Puskesmas yakni Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Tenayan Raya dan Puskesmas Rumbai Pesisir. Puskesmas dinilai lebih efektif lantaran dekat dengan pemukiman warga.

Helda mengatakan, selain membuka posko evakuasi, pelayanan kesehatan lebih disiagakan baik ditingkat kelurahan maupun kecamatan. Puskesmas disetiap daerah terbuka 24 jam melayani warga yang sakit terpapar asap.

Seorang warga Pekanbaru, Indra menyebutkan, faktor jarak yang terlalu jauh membuat warga keberatan dievakuasi di kantor wali kota. Menurut Indra, sebaiknya Dinas membuka posko evakuasi di setiap kelurahan. Dia juga meminta pemerintah sebaiknya menurunkan tim dokter disetiap kelurahan untuk memeriksa kesehatan masyarakat.
"Kami ingingkan pemerintah juga menyediakan satu tabung oksigen untuk satu keluarga yang terpapar asap," jelasnya.

Kabut asap mengganggu kualitas udara di beberapa daerah di Riau. Indeks standar pencemaran udara berada pada level 178 Psi atau tidak sehat. Kualitas udara di Riau dua hari terakhir cenderung lebih baik setelah diguyur hujan dibanding hari sebelumnya mncapai 564 Psi atau berbahaya. Kabut asap pekat yang mengepung Riau mengganggu jarak pandang. Misalnya, Pekanbaru jarak pandangnya menurun hingga 500 meter, Rengat 50 meter, Pelalawan 500 meter, dan Dumai 100 meter.

RIYAN NOFITRA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.


Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.


Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Ilustrasi: Titik kebakaran hutan atau hotspot di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (Antara/HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).


Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.


Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.