TEMPO.CO, Banda Aceh – Angin yang bertiup dari arah timur hingga tenggara membuat Provinsi Aceh kembali mendapat kabut asap kiriman dari wilayah Sumatera bagian selatan.
“Kabut asap tebal mulai muncul kembali di Aceh sejak Minggu kemarin,” kata Zakaria, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, kepada Tempo, Senin, 26 Oktober 2015.
Menurut Zakaria, kabut asap merata di seluruh Provinsi Aceh. Hal ini mempengaruhi jarak pandang yang berbeda di beberapa lokasi. Di Banda Aceh dan sekitarnya, jarak pandang sekitar 3 kilometer, di Lhokseumawe 2 kilometer, Aceh Barat 1,8 kilometer, dan di Sabang 2 kilometer.
Diperkirakan kabut asap di Aceh akan bertahan hingga 3 hari ke depan. Itu pun dipengaruhi hujan dan arah angin yang bertiup serta titik api di lokasi kebakaran hutan. “Kemungkinan di Aceh akan timbul-tenggelam.”
Selama ini kabut asap di Aceh cenderung muncul dan hilang. Kabut asap yang tebal baru terjadi dua kali. Selain kali ini, kabut asap muncul pada akhir September lalu. Selebihnya, kabut asap yang timbul masih tergolong tipis.
Sejumlah daerah di Aceh telah membagikan masker untuk warganya. Di Banda Aceh, Kabupaten Bireuen, dan Aceh Utara, dilaporkan bahwa relawan dan pemerintah daerah setempat membagikan ribuan masker.
Komunitas Rakan Mualem membagikan sekitar 2.000 masker untuk pengguna jalan di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Warga juga diimbau menggunakan masker supaya risiko kesehatan yang disebabkan karena menghirup asap dapat diminimalkan,” kata Hidayatullah, Koordinator Rakan Mualem Lhokseumawe.
ADI WARSIDI