TEMPO.CO, Jakarta - Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi lembaga pers kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Lentera, beberapa waktu lalu meraih juara I dalam ajang lomba menulis artikel Parade Cinta Tanah Air 2015 yang digelar Kementerian Pertahanan RI.
“Lomba ini arahnya untuk bela negara. Karena menang, maka saya menerima hadiah langsung dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta,” kata Bima kepada Tempo, Senin, 26 Oktober 2015. Lomba artikel dan diskusi dilaksanakan di Jakarta pada 7-11 September lalu. Bima menulis artikel berjudul “Desentralisasi Sektor Kelautan”.
Dari semua provinsi di Indonesia, ada 600 artikel yang dikirimkan oleh para mahasiswa. Dari 600 artikel itu, panitia menyaring menjadi 36 yang mewakili setiap provinsi di Indonesia. Dalam lomba ini, Kementerian Pertahanan membagi tiga wilayah, yakni wilayah I bagi mahasiswa Kalimantan dan Sumatera, wilayah II Jawa dan Nusa Tenggara, serta wilayah III Sulawesi dan Papua. Meski Bima kuliah di Salatiga, ia mendaftar sebagai mahasiswa asal Kalimantan Tengah. Di wilayah I Kalimantan dan Sumatera, Bima berhasil menjadi juara nomor I.
Tak hanya mengirimkan tulisan artikel, Bima juga dipanggil ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya. Di hadapan tiga profesor yang menjadi juri, Bima mengkritisi kebijakan sektor kelautan yang ia nilai masih bersifat sentralistis. Bima menyatakan pengelolaan sektor kelautan masih terpusat di Jakarta. Daerah tidak memiliki kewenangan yang memadai pada sektor kelautan. Akibatnya, banyak sektor kelautan yang tidak terurus.
Setelah berdebat, Bima ditetapkan sebagai juara wilayah I Kalimantan dan Sumatera. Ia dihadiahi uang sebesar Rp 5 juta. Dari Rp 5 juta itu, Bima menggunakan Rp 1,3 juta untuk membantu membiayai penerbitan majalah Lentera edisi 3/2015 dengan judul “Salatiga Kota Merah”. Belakangan, majalah Lentera ramai dibicarakan publik karena dilarang beredar oleh pemimpin kampus UKSW.
Bagi Bima, menjadi juara menulis tak hanya kali ini. Sebelumnya, pria kelahiran Besarang, Kapuas, Kalimantan Tengah, pada 1995 itu juga pernah menjuarai beberapa lomba. Seperti juara I lomba menulis cerita pendek yang diadakan Promag 2008, juara I lomba esai kedaulatan pangan versus malangnya petani di Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW 2015, serta juara I lomba esai nasional peran industri kreatif di Indonesia dalam menghadapi AFTA oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi UII 2015.
ROFIUDDIN