Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

image-gnews
Sejumlah kerabat dan warga membentangi poster seusai berdoa untuk terpidana mati Bom Bali I,Imam Samudra di Lopang Gede, Serang, Banten,(9/11) dini hari. Kejaksaan Agung secara resmi menyatakan terpidana mati Bom Bali I, Amrozi,Muklas, dan Imam Samud
Sejumlah kerabat dan warga membentangi poster seusai berdoa untuk terpidana mati Bom Bali I,Imam Samudra di Lopang Gede, Serang, Banten,(9/11) dini hari. Kejaksaan Agung secara resmi menyatakan terpidana mati Bom Bali I, Amrozi,Muklas, dan Imam Samud
Iklan

TEMPO.CO, Lamongan - Mantan kombatan Afghanistan, Moro dan Ambon, Ali Fauzi, 45 tahun, menyatakan pemerintah tidak memberikan perhatian kepada anak-anak dan keluarga dari orang-orang yang dituding sebagai teroris. Akibatnya, mereka cenderung meneruskan perjuangan pendahulunya. ”Faktanya begitu,” ujarnya pada Tempo, Sabtu, 24 Oktober 2015.

Seperti diketahui, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones memastikan bahwa Umar Jundulhaq, 19 tahun, putra pelaku bom bunuh diri di Bali, Imam Samudera tewas dalam sebuah pertempuran di Kota Deir ez-Zur, Suriah pada 14 Oktober 2015 lalu.

Umar menurut Sidney Jones adalah satu dari 50 waga negara Indonesia yang tewas dalam pertempuan di Suriah sejak Maret lalu, baik dengan pasukan Kurdi maupun dengan pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Ada juga yang tewas akibat serangan bom  udara dari pasukan koalisi.

Tercatat lima orang yang tewas karena bom bunuh diri. Sidney menyebutkan masih ada sekitar 300an warga negara Indonesia yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS tetapi 40 persen di antaranya perempuan dan anak-anak dan ikut dengan suaminya.

Menurut Ali, yang kini menjadi pengamat teroris di Tanah Air ini,  saat ini  ada sekitar 700 orang yang ditahan sebagai teroris. Dan tentu saja, mereka itu punya anak-anak, keluarga dan juga perkawanan yang kuat. "Mereka  satu sama lainnya bisa saling mengenal, karena sama-sama punya dasar yang sama, terkait bermasyarakat dan bernegara," kata Ali.

Ali  mengakui sebagian besar dari para keluarga dan orang-orang yang dituduh sebagai teroris itu adalah teman-temannya. Bahkan mereka ini, sejalan saat masih berada di Afghanistan, Moro, Poso dan Ambon. "Mereka ini, punya kelebihan dalam bidang peperangan. Misalnya merakit bom, menggunakan senjata dan lainnya. Intinya, jika kelebihan mereka dimanfaatkan untuk kegiatan positif, tentu akan berdampak baik," kata dia.

Sayangnya, kata Ali, pemerintah kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Akibatnya, cap negatiif yang sudah kadung melekat di keluarga mereka, berdampak  kurang bagus. Disinilah, menurut Ali, pemerintah diminta untuk bisa lebih bijak, dengan memberikan celah dan juga pembinaan. "Karena, dengan mendekati anak-anak dan keluarganya, tentu saja mengurangi kasus-kasus yang berkaitan dengan terorisme di Tanah Air," ujar Ali.

Kasus bergabungnya Umar Jundulhaq dengan kelompok-kelompok militan di Timur Tengah, menurut Ali,  adalah  bukti bahwa pemerintah kurang mengakomodasi  keluarga teroris. Padahal, ujar Ali, jika saja pemerintah mendekati keluarga almarhum Imam Samudra di Banten, tentu tidak seperti ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ya, saya cukup dekat dengan keluarga almarhum Imam Samudra,” tandas pria yang kini lebih memposisikan diri sebagai pihak yang mendukung pemerintah mengurangi gerakan teroris di Tanah Air ini.

Ali  juga mengatakan,  sekarang ini masih ada anak-anak dan keluarga di Tanah Air yang bergerak bergabung di organisasi militan di Timur Tengah. Termasuk di antaranya di daerah Lamongan, Jawa Timur. Menurut Ali, kunci untuk mengurangi aktivitas seperti itu adalah pemerintah harus terus menerus melakukan pendekatan secara manusiawi.

"Jangan bersikap keras dan bertindak di luar kewajaran. Karena dengan menghukum mereka dengan tindakan keras, sama saja ini membuat masalah baru. Justru dengan memberikan program pembinaan, dialog dan sejenisnya, bisa membuat mereka sadar," kata Ali.

Ali  mencontohkan, ia pernah menggelar acara seminar tentang keberadaan terorisme di Tanah Air, yang digelar di Tanjung Kodok, Paciran, Lamongan dua tahun silam. Acara tersebut, mengundang mantan kombatan dari Afghanistan, Moro dan Poso.

Acara itu juga dihadiri pihak Kepolisian Resort Lamongan dan Komando Distrik Militer Lamongan, serta pendidik dari perguruan tinggi. Di acara tersebut, para mantan kombatan ini, juga menceriterakan pengalamannya saat berjuang memanggul senjata dan merakit bom. “Diskusinya cair ketika itu,” kata Ali.

SUJATMIKO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kabupaten Lamongan Mengakselarasi Pencapaian Visi Misi Indonesia 2045

17 Oktober 2023

Kabupaten Lamongan Mengakselarasi Pencapaian Visi Misi Indonesia 2045

Pemerintah Kabupaten Lamongan mendorong akselerasi pencapaian Visi Indonesia 2045 dan Visi Pembangunan Kabupaten Lamongan.


Festival Keleman Ungkit Perekonomian Masyarakat

16 September 2023

Festival Keleman Ungkit Perekonomian Masyarakat

Festival dapat mendorong perekomian dan penarik wisatawan.


Lamongan Terima 2 Penghargaan Nirwasitha Tantra 2022

31 Agustus 2023

Lamongan Terima 2 Penghargaan Nirwasitha Tantra 2022

Kabupaten Lamongan dianugerahi penghargaan Green Leadhership atau Nirwasitha Tantra tahun 2022 pada 2 kategori sekaligus


Bupati Lamongan Tokoh Penggerak Enterpreneur

31 Agustus 2023

Bupati Lamongan Tokoh Penggerak Enterpreneur

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kembali dianugerahi penghargaan, kali ini penghargaan yang diterima ialah sebagai penggerak entrepreneur berbasis UMKM pada Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023.


Lamongan Raih Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023

14 Agustus 2023

Lamongan Raih Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berkomitmen dalam pakta integritas untuk menambah luas tanam di Kabupaten Lamongan hingga 2 ribu Ha.


Festival Difabel Megilan, Bukti Lamongan yang Inklusif dan Ramah Penyandang Disabilitas

25 Juli 2023

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka acara Festival Difabel Megilan pada Selasa, 25 Juli 2023 di Pendopo Lokatantra. Festival ini menjadi ajang silaturahmi, sarana unjuk prestasi, sekaligus momentum merayakan terobosan-terobosan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. TEMPO | Rini K
Festival Difabel Megilan, Bukti Lamongan yang Inklusif dan Ramah Penyandang Disabilitas

Pemerintah Kabupaten Lamongan membuka akses bagi difabel untuk mengembangkan potensi mereka dan memenuhi hak-haknya.


Bupati Lamongan Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

13 Juli 2023

Bupati Lamongan Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

Penghargaan tersebut menjadi motivasi seluruh instansi pemerintah daerah dan insan koperasi.


Sebelas Program Prioritas, Upaya Wujudkan Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan

28 Juni 2023

Foto dok. Lamongankab.go.id
Sebelas Program Prioritas, Upaya Wujudkan Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan

Daya tarik Kabupaten Lamongan bersumber dari ragam wisata baik religi, heritage, alam, buatan, kuliner, maupun budaya.


Ini Contoh Bahayanya Jalan Rusak, Bikin Orang Mati

1 Februari 2023

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Ini Contoh Bahayanya Jalan Rusak, Bikin Orang Mati

Sesampainya di lokasi kejadian ketika melewati jalan rusak, motor Heri lepas kendali dan oleng. Pria 47 tahun itu dilindas ban truk tronton.


Tak Hanya Soto Lamongan, 4 Kudapan Khas Lamongan Berikut Wajib Dicoba

5 September 2022

Nasi Muduk Lamongan. Foto/facebook.com
Tak Hanya Soto Lamongan, 4 Kudapan Khas Lamongan Berikut Wajib Dicoba

Lamongan memiliki kuliner yang lezat selain soto Lamongan.