TEMPO.CO, Bandung - ratusan obor beterbangan di sekitar Gedung Sate, Bandung. Seekor monyet surili berusaha menangkap obor-obor itu. Meskipun sempat terjatuh, ia pantang menyerah.
Di sudut lain, seekor monyet bergaya bak seorang sniper, mencoba menembak obor-obor yang terbang dengan lincah dan gesit itu. Seperti Rambo, monyet sniper itu menembak membabi buta ke segala arah. Suara desing peluru menambah seru suasana pertunjukkan itu.
"Seru yah, kaya perang beneran," ujar salah seorang penonton. Dalam satu adegan bahkan monyet-monyet surili sengaja membakar kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu.
Menutup rangkaian acara ulang tahun Jawa Barat ke-70, rumah produksi Sembilan Matahari kembali menghadirkan karya video mapping terbarunya. Fasad Gedung Sate disulap menjadi layar raksasa yang menampilkan pertunjukan video mapping tiga dimensi.
Tidak seperti pertunjukkan video 3D pada umumnya, kali ini Sembilan Matahari mengkolaborasikannya dengan aksi stuntman. Ketika penonton mencari-cari dimana Lili setelah jatuuh sebuah lembah penuh pohon, tiba-tiba seekor monyet meluncur dari atas pohon di halaman gedung sate. "Monyetnya jadi beneran yah," teriak anak itu. Riuh tepuk tangan penonton mengiringi "monyet surili sungguhan" itu saat meluncur dari atas pohon untuk hinggap di panggung.
"Dalam pertunjukkan di ruang publik, ini pertamakalinya video 3D dikolaborasikan dengan stunt man,"ujar Adi Panuntun, pendiri dan kepala divisi kreatif Sembilan Matahari saat ditemui Tempo usai pertunjukkan , Sabtu malam, 24 Oktober 2015.
Bergenre action comedy, video mapping berdurasi sekitar 30 menit itu menceritakan sepasang monyet surili bernama Lili dan Lala yang berusaha untuk mendapatkan obor terbang. Lili dan Lala merupakan maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
"Obor terbang itu merupakan simbol dari obor Pekan Olahraga Nasional. Lewat pertunjukkan ini, Kami ingin mengajak masyarakat untuk siap-siap menyalakan semangat dalam menyambut PON ke-enam belas," ungkap Adi.
Obor itu sengaja dibuat lincah untuk mengingatkan masyarakat bahwa prestasi di PON tidak mudah. "Jabar Kahiji bisa diwujudkan jika semua pihak bekerjasama. Kalau tidak latihan dan tidak gotong royong, prestasi tidak akan tercapai," kata Adi.
Dalam pertunjukkan video mapping itu, Sembilan Matahari menggunakan serangkaian komputer, laser, kembang api, lighting, dan video mapping yang terpusat dlm satu server. "Dikendalikan secara sentral di komputer induk," ungkapnya.
Digarap pembuatannya selama sebulan bersama dengan pekerjaan lain, kata Adi, pertunjukan video mapping kali ini bernuansa seperti film animasi. Biasanya, produser cenderung merespon bentuk fasad (wajah) bangunan dengan tema cerita.
Adi menolak mengungkapkan biaya pembuatan pertunjukkan itu. Namun, ia merinci alat dan teknologi penunjang pertunjukkan video mapping itu. "Teknologinya cukup kompleks, enam unit projector berkekuatan 20 ribu lumens diintegrasikan dengan tiga laser, 20an lampu lighting, dan ratusan kembang api. Kami berusaha mengkombinasikan video 3D dengan performance stunt man, dan efek khusus," beber dia.
HISYAM LUTHFIANA | ANWAR SISWADI