TEMPO.CO , Pekanbaru:Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril mengatakan pemerintah Riau telah menyediakan sejumlah tempat untuk evakuasi masyarakat menyusul kabut asap semakin pekat mengepung Riau. Indeks Standar Pencemaran Udara berada pada level 500 psi atau berbahaya.
"Kami telah persiapan segala fasilitas kesehatannya," kata Andra, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Menurut Andra, hingga kini sudah lima tempat evakuasi telah disediakan pemerintah yakni Balai Serindit, di kediaman Gubernur Riau dan Gedung Serbaguna, di Dinas Cipta Karya dan Bina Marga.
Sedangkan tiga tempat lagi disediakan pemerintah Kota Pekanbaru yakni di Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Tenayan Raya dan Puskesmas Rumbai Pesisir.
Andra mengatakan Tim Satuan Tugas Kesehatan telah mempersiapkan segala kebutuhan, dibantu dua rumah sakit, Rumah Sakit Arifin Ahmad dan Rumah Sakit Petala Bumi, baik oksigen, peralatan kesehatan, maupun tenaga medis.
Untuk kebutuhan obat-obatan, kata Andra, pemerintah Riau sudah mengajukan permintaan tambahan kebutuhan obat-obatan kepada Kementerian Kesehatan. Sejauh ini kata Andra, persediaan obat-obatan di setiap posko kesehatan mulai menipis, terutama obat batuk untuk anak-anak dan parasetamol. "Kami sudah ajukan tambahan obat ke Kementerian," ujar Andra.
Untuk penanganan kesehatan masyarakat ini, Dinas Kesehatan Riau juga mendapat bantuan dari Balai Kesehatan Pelabuhan Medan dan Batam. Kedua daerah itu bakal mengirim shelter dan tenaga medis ke Riau.
Asisten II Pemerintah Riau Masperi menyebutkan, pihaknya telah menyurati seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota agar menyediakan tempat evakuasi bagi warga di daerah terpapar asap. "Kami sudah surati bupati dan wali kota," ujar Masperi.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial masyarkat. Aktivitas penerbagan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh, Sekolah diliburkan bahkan Ribuan warga Riau jatuh sakit terpapar asap. Sejauh ini belum ada kepastian bencana asap akan berakhir.
RIYAN NOFITRA