TEMPO.CO , Bandung:Dosen dan alumni Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung membuat kaki buatan dengan engsel lutut berjumlah empat sumbu. Model itu dibuat istimewa untuk memenuhi permintaan pasien di Indonesia.
“Agar kaki palsunya bisa tetap dipakai untuk salat, duduk bersila, juga naik motor dan mengayuh sepeda,” kata anggota tim dosen, Tatacipta Dirgantara kepada Tempo di kampus tersebut, Sabtu 24 Oktober 2015.
Menurut Tata, sendi lutut kaki palsu dengan empat sumbu untuk mendekati kemiripan seperti pada sendi lutut kaki manusia. Model itu pun lebih baik daripada yang bersumbu tunggal, atau engsel berupa mur dan baut saja seperti yang umum di pasaran sekarang ini. "
Bagian lututnya harus polisentrik atau banyak sumbu untuk menunjang fungsi sehari-hari," kata Tata.
Kaki palsu tersebut terdiri dari soket berbahan fiberglass dengan lapisan busa untuk tempat paha pemakainya. Soket itu dikaitkan ke pyramid adapter, sebuah alat berbahan logam yang menyambungkan ke lutut buatan.
"Lutut itu berbahan campuran nylon," kata Alvin Tanto, lulusan 2015 yang mengembangkan riset kaki palsu.
Setelah itu mereka memasangkan pylon atau sebatang aluminium sebagai pengganti bagian tulang kering. Lalu ada telapak kaki buatan yang masih statis atau tidak bisa bergerak seperti lutut buatan.
"Sekarang tahapannya fokus ke lutut dulu, selanjutnya telapak kaki," ujar Alvin.
Mereka berusaha agar harga kaki buatan itu terjangkau. Biaya pembuatan purwarupa kaki buatan dengan empat sumbu mencapai Rp 5 juta. Untuk membuat sendi lututnya saja, mereka ingin harganya bisa Rp 2 juta. Adapun sendi lutut empat sumbu barang impor kini seharga Rp 4 juta, dan lengkap dari soket hingga telapak kaki berkisar Rp 17-20 juta.
Karena itu, kata Tata, produk kaki palsu buatan pengrajin lokal seperti di sekitar Jalan Kiaracondong dan Cibiru banyak dipakai. Kaki palsu yang lengkap itu seharga Rp 2 juta. "Kami ingin menawarkan di tengah antara harga pengrajin dan kaki impor," ujar Tata.
Alvin dan Emilio bermodal dana Rp 100 juta yang sebagian berasal dari dana hibah inovasi ITB, merintis perusahaan start up untuk memproduksi kaki palsu kelas premium tersebut.
ANWAR SISWADI
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu