Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Desa Ini Persembahkan Minuman Keras untuk Leluhur

image-gnews
REUTERS/Tim Wimborne
REUTERS/Tim Wimborne
Iklan

TEMPO.CO, Kediri – Warga di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini mempersembahkan minuman keras kepada leluhur mereka. Warga meyakini jika leluhur desa itu menyukai minuman keras semasa hidupnya dulu.

Ritual unik ini dilakukan ribuan warga di Desa Doko dalam Kirab Sesaji Gunungan Hasil Bumi yang dilakukan di desa mereka, Jumat 24 Oktober 2015. Berbeda dengan ritual penyerahan sesaji yang umum dilakukan masyarakat di berbagai daerah, warga Desa Doko justru mempersembahkan minuman keras merek mahal kepada leluhur.  Minuman yang dituang ke dalam guci cantik itu diletakkan di atas pusara Prabu Anom yang dipercaya menjadi sesepuh desa.

Dipimpin tetua desa, warga berbondong-bondong mengusung hasil bumi untuk diarak menuju pusara Prabu Anom. Aneka makanan tradisional itu terdiri atas nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauk, buah-buahan, dan palawija. Setelah diarak keliling desa, makanan itu diletakkan tepat di atas pusara Prabu Anom. Begitu pula dengan beberapa guci minuman keras dan air tape yang turut diletakkan di samping makanan sebagai sesembahan.

Usai melakukan doa, warga merangsek ke depan untuk berebut aneka makanan itu. Berhasil mendapatkan makanan dan menyantapnya adalah bentuk berkah yang diterima dari Sang Prabu. Meski saling sikut dan tendang, tak ada amarah dari warga yang memperebutkan makanan itu. Mereka pun juga tak serakah mengambil makanan terlalu banyak agar bisa dinikmati warga lainnya.

Mulyadi Wignyo, salah satu panitia kirab mengatakan tradisi ini sudah dilakukan turun temurun setiap bulan Suro. Warga di desanya meyakini akan mendapat petaka dan bencana jika tak melakukan ritual itu. Karena itu tanpa diminta mereka rela menyerahkan sebagian hasil buminya untuk sesembahan kepada Prabu Anom. “Termasuk minuman keras yang menjadi kesukaan Prabu Anom,” katanya.

Sementara bagi warga yang mendapatkan makanan dari gunungan tumpeng yang sudah disajikan kepada Prabu Anom percaya akan mendapat berkah dan kesehatan. Karena itu mereka sangat menantikan sesi itu di setiap pelaksanaan ritual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai penutup, prosesi tersebut diakhiri dengan menggelar tarian tayub, yang juga menjadi kesukaan Prabu Anom semasa hidup. Kesenian tradisional ini telah hidup sejak turun temurun dan terus dilestarikan meski belakangan mulai redup. “Tarian ini pada zaman dulu diramaikan dengan penonton pria yang mabuk,” kata Setiawan, salah satu warga.

Namun seiring perkembangan waktu, tarian ini kerap menuai kecaman dari berbagai kalangan. Ini lantaran munculnya kisah-kisah penari nakal dan penonton mabuk yang mempertontonkan gerakan tak senonoh selama proses tarian. Untuk melestarikannya, masyarakat mulai meninggalkan kegiatan mabuk yang menjadi ciri khas pertunjukan ini.


HARI TRI WASONO


Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet  Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

24 Oktober 2023

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

Kebijakan sekolah lima hari di Kota Kediri ini baru dimulai pada September lalu.


5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

29 Juli 2023

Pekerja menyaring air kedelai di sebuah perusahaan tahu takwa di Kediri, Jawa Timur (18/6). Para pengusaha mengeluhkan minimnya permintaan tahu kuning khas Kediri tersebut. Foto: ANTARA/Arief Priyono
5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

Selain punya banyak destinasi wisata, Kediri juga memiliki kuliner yang tidak kalah nikmat di lidah.


Daftar 5 Destinasi Wisata Kota Kediri yang Segar dan Asyik

28 Juli 2022

Pengunjung berada di area monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri, Jawa Timur, Selasa, 7 Mei 2019. Warga setempat memanfaatkan monumen yang mirip Arc de Triomphe di Paris tersebut sebagai tempat ngabuburit atau tempat menunggu waktu berbuka puasa. ANTARA/Prasetia Fauzani
Daftar 5 Destinasi Wisata Kota Kediri yang Segar dan Asyik

Kediri juga memiliki daya tarik tersendiri di mana daerah ini memiliki beragam destinasi wisata yang menarik dikunjungi saat akhir pekan atau liburan.


6 Sajian Kuliner Paling Terkenal dan Enak di Kediri

27 Juli 2022

Pembeli memadati toko penjual oleh-oleh di Kediri, Jawa Timur, (11/8). Toko-toko penjual makanan khas Kediri diserbu para pembeli yang datang dari luar kota diakhir libur Lebaran ini. TEMPO/Aris Novia Hidayat
6 Sajian Kuliner Paling Terkenal dan Enak di Kediri

Kediri memiliki kuliner khas dan terkenal sejak puluhan tahun silam hingga kini masi dilestarikan .


Deretan 8 Fakta Unik Kota Kediri: Beberapa Candi, Gunung Kelud hingga Ponpes Lirboyo

27 Juli 2022

Puluhan penggemar mobil antik mengikuti pawai kampanye
Deretan 8 Fakta Unik Kota Kediri: Beberapa Candi, Gunung Kelud hingga Ponpes Lirboyo

Ahli lembaga Javanologi, Soekarton Kartoadmodjo berpendapat nama Kediri tidak ada kaitannya dengan "Kedi" maupun tokoh "Rara Kilisuci".


Hari Ini di Tahun 879: Berdirinya Kerajaan Kediri, Cikal Bakal Kota Kediri

27 Juli 2022

Penambang tradisional meniti jembatan bambu sambil mengangkat keranjang pasir  di Sungai Brantas, Kel. Banda Lor, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/9). ANTARA/Arief Priyono
Hari Ini di Tahun 879: Berdirinya Kerajaan Kediri, Cikal Bakal Kota Kediri

Letak Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur. Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang.


Guru SD Cabuli 7 Siswi, Massa Geruduk Dinas Pendidikan Kota Kediri

25 Juli 2022

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Guru SD Cabuli 7 Siswi, Massa Geruduk Dinas Pendidikan Kota Kediri

Massa mendatangi Dinas Pendidikan Kota Kediri setelah menduga kasus Guru SD Cabuli 7 Siswi dipetieskan.


UI Rilis Daftar Kota Berkelanjutan Terbaik, Semarang Juara 1

21 Juli 2022

Walikota Padang menerima penghargaan Kota Berkelanjutan Terbaik ketiga dan Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Air. Doc. Universitas Indonesia
UI Rilis Daftar Kota Berkelanjutan Terbaik, Semarang Juara 1

Universitas Indonesia (UI) kembali merilis daftar kabupaten atau kota berkelanjutan di Indonesia. Pertama di Indonesia.


Terima Aspirasi Mahasiswa, Bupati Kediri Pastikan Tak 'Mblenjani' Rakyat

14 April 2022

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto menerima aspirasi mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (13/4/2022)
Terima Aspirasi Mahasiswa, Bupati Kediri Pastikan Tak 'Mblenjani' Rakyat

Terdapat enam tuntutan yang disuarakan mahasiswa.


Lotus Garden Hotel Kediri Resmi Dibuka

14 Januari 2022

Lotus Garden Hotel Kediri Resmi Dibuka

Hingga awal 2022, Waringin Hospitality Hotel Group telah memiliki tiga brand hotel yaitu Hotel 88, Luminor Hotel, dan Manage by.