TEMPO.CO, Palangkaraya -Warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah mulai mengungsi akibat pekatnya asap di wilayah itu. Pengusaha travel kewalahan memenuhi permintaan untuk mengangkut masyarakat yang ingin keluar dari wilayah tersebut.
Raminto, 50 tahun, pengusaha travel di jalan R.T.A Milono, Palangkaraya mengatakan dalam dua hari ini permintaan masyarakat untuk mengungsi ke Banjarmasin meningkat. Kebanyakan konsumennya adalah orang tua yang ingin mengungsikan anak-anaknya ke Banjarmasin. Biasanya dia hanya menjalankan dua dari empat unit kendaraan miliknya. “Sekarang semua jalan, kami menghubungi teman-teman untuk mengangkut konsumen,” ujar Raminto, ditemui Jumat, 23 Oktober 2015.
Para penumpang umumnya bertujuan ke Kota Banjarmasin atau ke Bandara Samsyudinnor di Banjarbaru. “Yang menuju bandara kebanyakan para pendatang yang bekerja di Kalteng untuk mengungsikan anak-anak mereka ke Jawa,”ujarnya.
Seperti dituturkan Ami, warga Komplek Panarung, Palangkaraya mengatakan dia terpaksa mengungsikan dua buah hatinya ke Banjarmasin karena pekatnya asap.“Jangankan anak-anak, kami yang tua ini saja rasanya tak sanggup bila setiap hari harus menghirup asap pekat. Mumpung libur diperpanjang kami ungsikan ke rumah orangtua di Banjarmasin,”ujar wartawan di sebuah media lokal di Banjarmasin yang bertugas di Palangkaraya.
Walaupun permintaan membludak, Raminto tidak serta merta lantas menaikan tarif angkutannya. Harga yang dipatoknya merupakan harga normal, yakni Rp. 100 ribu per orang jurusan Palangkaraya-Banjarmasin dan Rp. 150 ribu tujuan ke Bandara .“Saya tak ingin mengambil kesempatan di tengah kesusahan orang lain.” ujarnya. KARANA WW