TEMPO.CO, Pekanbaru - Pemerintah Riau membuka dua gedung daerah sebagai tempat evakuasi warga menyusul kabut asap yang semakin pekat di Riau. Kualitas udara di sejumlah wilayah Riau kembali memburuk dengan indeks standar pencemaran udara berada pada angka 500 Psi atau berbahaya.
"Kami sediakan tempat untuk evakuasi warga sesuai perintah Presiden Joko Widodo," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril, Jumat, 23 Oktober 2015.
Menurut Andra, dua ruangan yang dijadikan tempat evakuasi adalah Balai Serindit di kediaman Gubernur Riau serta Gedung Serbaguna Dinas Cipta Karya dan Bina Marga. "Hari ini akan kami persiapakan segala fasilitasnya," katanya.
Selain itu, kata Andra, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menyediakan tiga ruangan sebagai tempat evakuasi khusus balita, yakni di Puskesmas Sidomulya, Puskesmas Tenayan Raya, dan Puskesmas Riau Pesisir.
Andra mengatakan Tim Satuan Tugas Kesehatan telah mempersiapkan segala kebutuhan, dibantu dua rumah sakit, RS Arifin Ahmad dan RS Petala Bumi, baik oksigen, peralatan kesehatan, maupun tenaga medis.
Untuk kebutuhan obat-obatan, kata Andra, pemerintah Riau sudah mengajukan permintaan tambahan kebutuhan obat-obatan kepada Kementerian Kesehatan. Sejauh ini kata Andra, persediaan obat-obatan di setiap posko kesehatan mulai menipis, terutama obat batuk untuk anak-anak dan parasetamol. "Kami sudah ajukan tambahan obat ke Kementerian," ujarnya.
Untuk penanganan kesehatan masyarakat ini, Dinas Kesehatan Riau juga mendapat bantuan dari Balai Kesehatan Pelabuhan Medan dan Batam. Kedua daerah itu bakal mengirim shelter dan tenaga medis ke Riau.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali pekat menyelimuti Riau. Aktivitas penerbangan lumpuh, sekolah diliburkan, serta ribuan orang terkena dampak penyakit akibat asap.
RIYAN NOFITRA