TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan warga korban asap akan dievakuasi ke tempat yang aman di kota yang sama. "Salah satu pertimbangannya, barang dan rumah yang ditinggalkan warga," katanya pada Jumat, 23 Oktober 2015.
Khofifah mengikuti rapat koordinasi terkait dengan rencana evakuasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Hadir dalam rapat itu beberapa menteri, gubernur, panglima Kodam, dan kepala kepolisian daerah.
Menurut Khofifah, semua instansi melakukan pemetaan. Kementerian Sosial akan melakukan pemetaan berdasarkan unit pelayanan teknis.
Dalam melakukan evakuasi, kata dia, harus ada assessment. "Orang mengungsi itu harus ada pertimbangan bahwa dia punya sesuatu yang harus ditinggalkan di rumah," katanya.
Khofifah mengatakan, dalam rapat koordinasi, hadir seorang profesor yang menguasai teknologi air purifier. Tujuan teknologi ini agar udara di dalam rumah warga bisa dibersihkan dari asap. "Jadi, kalau di rumah bisa ditutup, dikasih air purifier, jadi bisa membersihkan udara di dalamnya," ujarnya.
Pemerintah menyiapkan tiga rencana evakuasi masyarakat yang terkena dampak asap. Langkah pertama, masyarakat yang terkena dampak asap akan diungsikan ke kantor khusus dengan fasilitas penetral udara, seperti yang disebutkan di atas.
Jika tidak cukup, masyarakat akan dipindahkan ke kota yang tingkat kabut asapnya minim dalam provinsi yang sama. Langkah terakhir adalah menggunakan kapal perang TNI Angkatan Laut dan kapal angkutan milik PT Pelni untuk menampung masyarakat.
VINDRY FLORENTIN