TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membuat aplikasi panggilan ojek online untuk mendorong tukang ojek pangkalan di Bandung menggunakan sistem pencarian penumpang yang lebih modern. Langkah ini diambil Ridwan Kamil untuk mencegah terjadinya bentrokan antara pengemudi Go-Jek dan ojek pangkalan, seperti yang terjadi pada Kamis kemarin di Cibiru, Kota Bandung.
"Saya sedang mencoba melatih agar ojek pangkalan terima panggilan online. Software-nya lagi dibikin. Dalam waktu satu-dua bulan, beres," kata Emil—panggilan akrab Ridwan Kamil—di Balai Kota Bandung, Jumat, 23 Oktober 2015.
Menurut Ridwan Kamil, perangkat lunak untuk panggilan ojek online ini akan dirancang Institut Teknologi Bandung. Menurut dia, jika perangkatnya sudah selesai dibuat, para tukang ojek di wilayah Bandung yang selama ini hanya mengandalkan penumpang dengan menunggu di pangkalan bisa memanfaatkan layanan aplikasi tersebut.
“Intinya, mereka (ojek pangkalan) harus terbuka. Zaman sudah berubah. Mengedukasi mereka bahwa rezeki ojek itu jangan hanya menunggu di pangkalan, tapi mempromosikan diri ngantar barang juga. Jalurnya bebas. Nanti seluruh Bandung suatu hari jalur ojeknya bebas," ucapnya.
Kamis kemarin, puluhan pengemudi Go-Jek mendatangi Kepolisian Sektor Panyileukan, Kota Bandung. Aksi tersebut dilakukan setelah salah satu rekan mereka diduga dipukuli pengemudi ojek pangkalan di Jalan Manisi, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Panyileukan Ajun Komisaris Polisi Syahroni menuturkan pengemudi Go-Jek yang mendatangi Polsek Panyileukan sekitar 50 orang. Mereka mendatangi Polsek untuk meminta perlindungan hukum dan klarifikasi terkait dengan kejadian pemukulan temannya oleh pengemudi ojek pangkalan.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri