TEMPO.CO, Medan - Delapan maskapai dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, terpaksa membatalkan penerbangan akibat tebalnya kabut asap di beberapa bandara tujuan. Pejabat Bagian Hubungan Masyarakat Bandara Kualanamu, Wisnu Budi, mengatakan jarak pandang di bandara tujuan, seperti Jambi, Pekanbaru, Palembang, Sibolga, dan Palangkaraya, berada di bawah 1.000 meter, sehingga tidak memungkinkan pesawat mendarat.
"Pesawat yang membatalkan penerbangan dari Kualanamu problemnya bukan karena jarak pandang di Kualanamu, tapi kondisi kabut asap di bandara tujuan," ucap Wisnu, Jumat, 23 Oktober 2015.
Wisnu berujar, saat ini jarak pandang di Bandara Kualanamu sekitar 2.000 meter, sehingga pesawat masih bisa mendarat. Delapan maskapai yang membatalkan penerbangan akibat kabut asap dari Bandara Kualanamu tersebut di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, dan Citilink.
Untuk wilayah Sumatera Utara, kabut asap terpantau cukup pekat sejak tiga hari lalu. Dari hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Sumatera Utara, kabut asap di wilayah tersebut masih berasal dari kebakaran hutan di Sumatera Selatan.
Kabut asap juga menyebabkan Bandara Ferdinand Lumbantobing (F.L. Tobing) di Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, ditutup total karena jarak pandang di landasan pacu di bawah 1.000 meter. Kepala Bandara F.L. Tobing Ambar Suryoko menuturkan bandara tersebut ditutup total sejak Selasa lalu.
"Sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Kami putuskan bandara ditutup total sampai jarak pandang memungkinkan pendaratan tanpa panduan instrumen landing system," kata Ambar.
SAHAT SIMATUPANG
Baca juga:
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan