TEMPO.CO, Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi telah mempersiapkan evakuasi warganya yang bermukim di dekat kawasan hutan dan lahan yang terbakar. Mereka yang dievakuasi terutama anak-anak, orang tua, dan ibu hamil ke tempat yang sudah disterilkan atau rumah sehat.
"Kita sedang mempersiapkan fasilitas rumah sehat tersebut dan sedang dirapatkan dengan pihak terkait," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar kepada Tempo, Jumat, 23 Oktober 2015.
Warga yang akan segera dievakuasi itu, menurut Arif, antara lain berasal dari Desa Puding dan Pematang Raman, keduanya dari Kabupaten Muarojambi. “Kita juga meminta semua warga yang ingin diungsikan segera melapor ke posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Jambi, beralamat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.”
Pemerintah Provinsi Jambi juga mulai memikirkan kemungkinan melakukan evakuasi besar-besaran. "Hanya, saya meminta semua pihak jangan diinformasikan secara berlebihan karena akan meresahkan masyarakat," ujar Arif.
Arif belum bisa menyebutkan berapa unit rumah sehat yang akan disiapkan karena masih dalam tahap perencanaan dan pembahasan.
Berdasarkan pantauan Tempo, kondisi udara di kawasan Kota Jambi dan sekitarnya dari hari ke hari kian memburuk. Indeks standar pencemaran udara masih tetap pada level sangat berbahaya bagi kesehatan, yakni rata-rata di atas angka 300 lebih, bahkan sempat mencapai angka 700.
Jarak pandang berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi dalam sepekan terakhir dalam kisaran 300-800 meter. Akibatnya, aktivitas di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi sudah tiga bulan terakhir lumpuh total.
Menanggapi hal tersebut, Arif Munandar beralasan asap pekat menyelimuti wilayah Jambi sebagian besar kiriman dari daerah tetangga, antara lain dari Sumatera Selatan. "Memang di wilayah Provinsi Jambi masih ditemukan lahan yang terbakar, seperti di kawasan Kabupaten Merangin dan Sarolangun. Cuma itu pada lahan bukan gambut. Khusus di kawasan gambut api sudah mulai bisa dikendalikan," tuturnya.
Titik panas berdasarkan pantauan satelit NOAA di wilayah Provinsi Jambi hanya ada sepuluh titik.
SYAIPUL BAKHORI