TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mendukung upaya pemerintah menangani masalah asap dan kebakaran hutan di Kalimantan. Termasuk mengerahkan sejumlah kapal perang angkut untuk membantu proses evakuasi korban asap kebakaran hutan.
"Angkatan Laut selalu mendukung program dan keputusan pemerintah," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Muhammad Zainuddin ketika dihubungi Tempo, Kamis, 22 Oktober 2015.
Menurut Zainudin, TNI AL punya cukup banyak kapal perang angkut personel yang bisa digunakan untuk misi evakuasi. Dia menegaskan bahwa kapal perang milik TNI bukan cuma digunakan untuk latihan dan bertempur. "Kapal perang Indonesia juga digunakan untuk misi kemanusiaan," ujarnya.
Sayangnya, Zainuddin enggan merinci jumlah kapal perang angkut TNI AL. Namun dia menegaskan kapal-kapal tersebut dalam kondisi siap bergerak jika dibutuhkan. "Untuk kapal angkut tank di Kolinlamil siap, LPD (landing platform dock) di Armada Timur juga siap," tuturnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengaku sedang mempertimbangkan evakuasi terhadap para korban bencana asap. Anak-anak menjadi prioritas utama.
Luhut mencontohkan Kalimantan. Saat ini daerah yang dianggap masih memiliki kadar indeks standar pencemaran udara rendah adalah Banjarmasin. "Di sana udaranya lebih baik. Kalau masih parah, kita pertimbangkan kapal perang dan kapal Pelni untuk mereka sementara tinggal di situ sampai keadaan membaik," ucap Luhut setelah melakukan konferensi pers di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Kamis, 22 Oktober 2015. Rencana evakuasi saat ini masih menunggu standar kualitas udara dari Menteri Kesehatan.
Bukannya mereda, bencana kabut asap yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera semakin hari justru memburuk. Satelit Terra dan Aqua memantau titik panas sebanyak 656 tersebar di Sumatera hari ini. Jumlah tersebut meningkat dibanding hari sebelumnya sebanyak 633 titik.
INDRA WIJAYA