TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menegaskan sikap partainya yang mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo meluncurkan program bela negara untuk seluruh warga Indonesia.
Hal ini ditegaskan Djan Faridz dalam pidato pembukaan rapat konsolidasi partainya di Sekretariat PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Oktober 2015.
"Tadi saya bertemu dengan Kementerian Pertahanan dan saya nyatakan mendukung sepenuhnya program bela negara," tutur Djan. Penegasan dukungan itu, kata dia, membuat para pejabat kementerian tertegun, kaget, dan terharu.
"PPP adalah partai pertama yang menyatakan dukungan penuh terhadap program bela negara ini," kata Djan Faridz bangga. "PPP akan mengirimkan 1.000 anggota Angkatan Muda Ka'bah di setiap provinsi," katanya lagi.
Rapat konsolidasi PPP ini, kata Djan Faridz, juga diadakan sebagai cara untuk mensosialisasikan program bela negara menjadi program dewan perwakilan wilayah dan Dewan Perwakilan Cabang PPP di seluruh Indonesia.
Meski mendukung program pemerintah, Djan Faridz mengaku belum memastikan posisi politik partainya. Sebelumnya, PPP adalah partai oposisi bersama Golkar dan Gerindra.
Djan hanya tersenyum ketika ditanya banyak wartawan mengenai kemungkinan bergabung dengan koalisi pemerintah. "Doakan saja," kata dia sambil mengacungkan kedua jempolnya setelah meninggalkan ruang konsolidasi PPP.
Epyardi Asdi, Wakil Ketua Umum PPP, menegaskan PPP belum secara tegas menyatakan sikap PPP. "Tapi masalah ini bukan kapasitas saya. Itu menjadi masalah ketua umum dan sekjen," katanya.
ARKHELAUS WISNU