TEMPO.CO, BANJARMASIN -- Kepala Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Ikhlas, mengatakan Kementerian LH dan Kehutanan sudah mengalokasikan duit untuk membeli tiga unit alat pengukur kadar pencemaran udara, ISPU. Pembelian dianggarkan untuk tahun 2016.
Meski kerap dibekap kabut asap, Ikhlas mengakui Kalimantan Selatan belum punya alat ISPU. "Kabut asap sudah berlangsung 12 tahun. Tahun sebelumnya, tim anggaran agaknya belum menganggap ISPU sebagai alat yang mendesak. Tapi tahun depan, ada tiga ISPU yang dibeli melalui APBN," ujar Ikhlas.
Kabut asap di Kalimantan Selatan, terutama Kota Marabahan hari ini terpantau pekat. Jarak pandang dalam radius 500 meter. Pantauan Tempo, sebaran kabut asap merata ke penjuru kabupaten se Kalimantan Selatan. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan itu nampak pekat di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu SUngai Selatan, Tapin, dan Banjar. Kabut asap sedikit tipis di Kota Banjarmasin.
Satelit Terra Aqua menangkap 66 titik panas pada Rabu sore pukul 17.00 wita. Sebarannya di Kabupaten Kotabaru sebanyak 22 titik panas, kabupaten Banjar 16 titik, dan Tanah Bumbu 10 titik panas.
Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengambil kebijakan untuk meliburkan beberapa sekolah di Kecamatan Kuripan di kabupaten setempat. Sekolah yang libur ini terdiri atas satu SMA, tiga SMP, dan 10 SD. Dinas berharap para peserta didik belajar mandiri di rumah masing-masing.
"Kabut asap tebal di Kecamatan Kuripan, jadi kami meliburkan sekolah di sana tanpa batas waktu. Kami meliburkan sejak Rabu kemarin, bahkan hari ini sekolah di Marabahan pulang lebih awal karena kabut asap," ujar Kepala Dinas Pendidikan Barito Kuala, Sumarji kepada Tempo, Kamis 22 Oktober 2015.
DIANANTA P. SUMEDI