TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Ratu Denmark Margrethe II, dan suaminya, Pangeran Consort Henrik di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015. Siapa sangka, di masa lalu, Ratu Margrethe II pernah menjadi ilustrator buku The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien.
Ratu Margrethe II mengaku senang membaca The Lord of the Rings. Buku tersebut, kata dia, banyak memberikan inspirasi baginya dalam membuat karya ilustrasi. Namun Ratu Margrethe II tidak mengenal J.R.R. Tolkien. “Saya hanya tahu namanya sebagai penulis karena tertulis di buku,” kata Ratu Margrethe di Istana Fredensborg, sebelah utara Kopenhagen, Denmark, Selasa dua pekan lalu, kepada Tempo dan jurnalis dari tiga media lainnya.
Ia lalu mengirimkan fotokopi beberapa ilustrasi ke penerbit karena tidak tahu alamat Tolkien di Inggris. Rupanya, penerbit buku itu meneruskan surat dan karya ilustrasi Ratu Margrethe II kepada Tolkien.
Tak lama kemudian Tolkien mengirimkan surat kepada Ratu Margrethe II. “Dia tertarik pada karya saya,” katanya. Tolkien juga mengirimkan bukunya yang lain, The Hobbit, kepada Ratu Margrethe II.
Setelah Tolkien wafat, penerbit meminta Ratu Margrethe II membuat ilustrasi untuk edisi khusus The Lord of the Rings. Ia menerima tawaran tersebut dengan menggunakan nama samaran Ingahild Grathmer.
Perempuan 75 tahun ini mengaku harus membatasi diri karena ia seorang ratu. Namun, belakangan, Ratu Margrethe II tidak pernah membatasi diri lagi terhadap kegiatan kesenian.
Tak cuma menghasilkan karya ilustrasi, Ratu Margrethe II juga banyak menghasilkan lukisan. Ia beberapa kali menggelar pameran lukisan. “Saya senang banyak orang memahami kebutuhan saya mengekspresikan diri melalui karya seni,” ujarnya.
Sejak dikukuhkan menjadi Ratu Denmark pada 1972, kunjungan kenegaraan ke Indonesia ini merupakan yang pertama bagi Ratu Margrethe II. Kunjungan kenegaraan ini juga yang pertama selama 65 tahun hubungan bilateral kedua negara. Indonesia dan Denmark sepakat menandatangani nota kesepahaman di empat bidang, yakni energi, maritim, pendidikan, dan transportasi.
Yandhrie Arvian