TEMPO.CO, Banjarmasin - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengambil kebijakan meliburkan beberapa sekolah di Kecamatan Kuripan. Sekolah yang libur ini terdiri atas 1 sekolah menengah atas, 3 sekolah menengah pertama, dan 10 sekolah dasar.
Dinas berharap para peserta didik belajar mandiri di rumah masing-masing. "Kabut asap tebal di Kecamatan Kuripan, jadi kami meliburkan sekolah di sana tanpa batas waktu. Kami meliburkan sejak Rabu kemarin. Bahkan hari ini sekolah di Marabahan siswanya pulang lebih awal karena kabut asap," ucap Kepala Dinas Pendidikan Barito Kuala Sumarji kepada Tempo, Kamis, 22 Oktober 2015.
Menurut dia, kabut asap di Kota Marabahan hari ini terpantau pekat. Jarak pandangnya hanya 500 meter. Dinas memberikan keleluasaan kepada setiap sekolah untuk meliburkan kegiatan belajar bila kabut asap tebal.
Pantauan Tempo, sebaran kabut asap merata ke penjuru kabupaten se-Kalimantan Selatan. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan itu tampak pekat di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Banjar. Kabut asap agak tipis di Kota Banjarmasin.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan Ikhlas menuturkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah mengalokasikan dana untuk membeli tiga alat pengukur kadar pencemaran udara atau indeks standar pencemaran udara (ISPU). Pembelian dianggarkan untuk tahun 2016. Meski kerap dibekap kabut asap, ujar Ikhlas, Kalimantan Selatan belum punya alat tersebut.
"Kabut asap sudah berlangsung 12 tahun. Tahun sebelumnya, tim anggaran agaknya belum menganggap alat ISPU sebagai alat yang mendesak. Tapi tahun depan ada tiga alat ISPU yang dibeli melalui APBN," ujar Ikhlas.
Satelit Terra dan Aqua menangkap 66 titik panas pada Rabu kemarin pukul 17.00 Wita. Sebarannya di Kabupaten Kotabaru sebanyak 22 titik, Kabupaten Banjar 16 titik, dan Tanah Bumbu 10 titik.
DIANANTA P. SUMEDI