Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Revitalisasi Titik Nol Malioboro Tahap Pertama Molor  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika
Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahap pertama proyek revitalisasi kawasan perempatan titik nol Malioboro pada sisi selatan molor dari target waktu yang ditentukan, yakni 3 September 2015-16 Oktober 2015. Akibatnya, tahap kedua sisi utara baru akan dilakukan uji coba penutupan arus lalu lintas pada hari ini, Kamis, 22 Oktober 2015. Sedangkan, keseluruhan proyek dijadwalkan selesai pada 18 Desember 2015.

“Molor karena banyak terkendala teknis,” kata Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman, dan Energi Sumber Daya Mineral Bambang Sugaib saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 21 Oktober 2015.

Kendala teknis yang dimaksud adalah proyek dihentikan pada 3 September 2015 karena Keraton Yogyakarta tengah berduka cita akibat meninggalnya istri Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu Nindyokirono. Padahal lokasi revitalisasi merupakan jalur utama yang menghubungkan jalan dengan keraton.

Kemudian, proyek dihentikan karena ritual gerebek, yang bertepatan dengan Hari Raya Kurban pada 24 September 2015. Lokasi gerebek berpusat di Alun-alun Utara. Dalam acara tersebut, gunungan dibawa ke Kepatihan Yogyakarta.

Proyek juga dihentikan lagi selama 11 hari karena proses penyambungan sejumlah kabel galian, baik kabel alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) milik Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, kabel telepon milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., maupun pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Tapi, itu tidak mempengaruhi kontrak. Karena batas waktunya 18 Desember mendatang. Setelah itu, kena denda,” kata Bambang.

Pembagian proses revitalisasi titik nol menjadi dua tahap karena berkaitan dengan pengaturan lalu lintas di perempatan tersebut. Pada tahap pertama, di sisi selatan, arus lalu lintas dari selatan ke utara dan utara ke selatan ditutup dengan papan seng. Sedangkan, arus lalu lintas dari barat ke timur dan sebaliknya dilakukan bergantian.

Dalam pengerjaan tahap kedua, yakni di sisi utara akses jalan juga akan ditutup. Hanya saja, penutupan jalan di Malioboro dilakukan mulai dari depan Istana Negara Gedung Agung. Arus lalu lintas akan dialihkan ke barat, yakni ke Jalan Reksobayan dan ke timur, yakni ke Jalan Pabringan.

“Jadi, peringatan nanti hati-hati untuk menghindari Jalan Malioboro,” kata Bambang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Revitalisasi dilakukan dengan mengganti lapisan aspal pada perempatan jalan tersebut dengan batu andesit warna hitam dan abu-abu. Tujuannya untuk mengurangi laju kendaraan bermotor yang melintas di atasnya karena sifat andesit menekan laju gesekan roda kendaraan.

“Karena Malioboro akan dijadikan kawasan khusus pejalan kaki,” kata Bambang.

Kedalaman batu andesit 40 sentimeter dengan panjang 60 meter.

“Kami datangkan batu dari Majalengka,” kata kontraktor proyek revitalisasi, Agus Marhanto.

Dari total anggaran revitalisasi Rp 4,6 miliar, sebanyak 80 persen digunakan untuk membeli batu andesit. Batu-batu andesit yang dipasang akan disusun sehingga membentuk pola lingkaran. Di tengah perempatan, terdapat lingkaran dengan diameter sembilan meter yang dibentuk menggunakan batu andesit hitam.



PITO AGUSTIN RUDIANA


 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

23 hari lalu

Salah satu akses baru yang disiapkan untuk warga Teluknaga Kabupaten Tangerang ke kawasan PIK 2. TEMPO/JONIANSYAH hARDJONO
Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.


Komisi V DPR: Pemerintah Ambil Alih Perbaikan Jalan di Parung Panjang

32 hari lalu

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhammad Iqbal, saat memimpin pertemuan dengan SKPD Pemprov Jawa Barat, PJ Bupati Kab Bogor, Kementerian PUPR dan para stakeholders, serta masyarakat setempat di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jumat (15/3/2024). Foto: Farhan/nr
Komisi V DPR: Pemerintah Ambil Alih Perbaikan Jalan di Parung Panjang

Pemprov Jabar hanya sanggup mendanai perbaikan jalan sepanjang 6 kilometer. padahal jalan yang rusak sejauh 11 kilometer.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.