TEMPO.CO, Makassar - Sekitar seratus warga melakukan perusakan dan pembakaran pipa yang akan digunakan untuk pembangunan dan penambahan jaringan PDAM di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Rabu, 21 Oktober 2015, sekitar pukul 10.00 Wita. Aksi anarkistis tersebut merupakan dampak atas hasil rapat dengar pendapat di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Polman, yang memutuskan melanjutkan proyek kendati ditolak masyarakat setempat.
Massa menolak pengembangan proyek air bersih itu lantaran ribuan hektare sawah di beberapa desa terancam kering. Musababnya, saat musim kemarau, debit air sungai yang akan digunakan untuk proyek itu dan mengairi sawah milik petani menyusut. Karena itu, seratusan warga kompak menolak pembangunan dan pengembangan jaringan PDAM tersebut.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan aksi perusakan dan pembakaran pipa serta sejumlah peralatan proyek berlangsung di kantor Kecamatan Tapango dan di dua rumah warga. Tiga lokasi itu adalah tempat penyimpanan pipa dan peralatan proyek.
"Tim gabungan dari Kepolisian dari fungsi intelijen, reserse kriminal, dan pengendalian massa sudah diterjunkan ke lokasi," kata Barung, Rabu, 21 Oktober 2015.
Berdasarkan data Kepolisian, peralatan proyek yang dirusak antara lain puluhan pipa yang dibakar dan dirusak menggunakan parang, satu unit ekskavator yang kaca depannya dipecahkan, dan dua unit mesin molen. Dalam peristiwa itu, pihaknya sudah mengamankan lima warga. Barung menyebutkan dua di antaranya diduga provokator, yakni MA, 47 tahun, dan DU, 65 tahun. Keduanya merupakan petani.
Barung mengatakan, sesaat setelah kejadian itu, pihaknya sudah melakukan mediasi yang melibatkan perwakilan warga, kepala desa, tokoh masyarakat, dan legislator Polman. Dalam pertemuan itu, Kepolisian meminta agar warga tidak melakukan perbuatan anarkistis.
Berdasarkan laporan terakhir dari Kepala Kepolisian Sektor Tapango Inspektur Tajuddin, situasi di lokasi perusakan dan pembakaran pipa proyek air bersih sudah berangsur kondusif. Jumlah pipa dirusak dengan parang oleh massa sebanyak 238 batang. Adapun pipa yang dibakar sebanyak sepuluh batang. Selebihnya, dua unit mesin molen dan ekskavator dirusak.
TRI YARI KURNIAWAN