TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyita duit Sin$ 177.700 atau sekitar Rp 1,74 miliar dalam operasi tangkap tangan politikus Hanura, Dewie Yasin Limpo. Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi Sapto Pribowo, menjelaskan bahwa penangkapan Dewi diawali dengan digulungnya enam orang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, pada Selasa sore kemarin.
"Sekitar pukul 17.45 WIB di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, tim penyelidik dan penyidik KPK telah melakukan tangkap tangan sejumlah enam orang," kata Johan di di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Oktober 2015.
Mereka adalah RB, IR, SET (seorang pengusaha), DEV (seorang ajudan), HAR (pengusaha), dan seorang supir mobil sewaan. Operasi tangkap tangan, kata Johan, dilakukan setelah ada serah terima antara SET dan HAR kepada RB. Menurut Johan, penangkapan berlokasi di sebuah rumah makan. "(Pada saat mereka) keluar, tim melakukan penangkapan," ujar Johan.
Di tempat kejadian perkara ini, KPK menemukan uang dalam bentuk dolar Singapura, sejumlah in$ 177.700 atau sekitar Rp 1,74 miliar. Uang itu dibungkus dalam amplop coklat yang dimasukkan ke plastik warna putih.
Menurut Johan, selain uang dalam bentuk dolar Singapura, petugas KPK juga menyita sejumlah dokumen dan telepon genggam.
Selepas itu, sekitar pukul 19.00 WIB, KPK menangkap nama Dewie Yasin Limpo dan BWH, yang diduga sebagai staf dari Dewi. "Jadi lokasinya ditangkap di Bandar Udara Soekarno-Hatta," ujar Johan. Mereka kemudian dibawa ke kantor KPK untuk diperiksa lebih lanjut.
REZKI ALVIONITASARI