TEMPO.CO, Palangka Raya - Sejumlah warga Kota Palangka Raya mengaku kesulitan mendapatkan tabung oksigen untuk membantu pernapasan karena stok di semua apotek telah habis terjual.
Karyawan Apotek Harapan Bunda, Sitepu, di Palangka Raya, Selasa, mengatakan stok tabung oksigen ukuran kecil maupun besar sudah habis karena banyak warga yang membeli. "Kami tidak menyangka banyak warga yang mencari tabung oksigen. Kami memang tidak menstok tabung gas terlalu banyak. Dugaan kami, kabut asap ini akan segera teratasi, ternyata semakin parah, ya," kata Sitepu, Selasa, 20 Oktober 2015.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa, 20 Oktober 2015, dari pagi hingga sore, konsentrasi partikulat PM10 berada di atas 3.000 mikrogram per meter kubik.
Vallen, warga Kota Palangka Raya, mengaku kesulitan bernapas dan terpaksa harus menggunakan tabung oksigen. Namun setelah mendatangi sejumlah apotek di daerah ini, dia tak juga mendapatkannya karena stok habis. "Ini saya mau pergi ke rumah sakit saja. Di apotek sudah habis. Pemerintah ada tidak ya menyediakan tabung oksigen? Bayar juga tidak apa-apalah, susah banget bernapas di luar maupun di dalam rumah karena kabut asap ini," ucapnya.
Warga Jalan Bukit Raya, Harti Rayani, juga mengatakan telah mendatangi apotek di sekitar Jalan Yos Sudarso, Gang Obos, Ahmad Yani, dan RTA Milono. Namun sampai sekarang dia belum mendapatkan tabung oksigen.
Dia pun meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun Kota agar menyediakan tabung oksigen dan membagi-bagikannya kepada masyarakat. Sebab, kondisi udara di Palangka Raya sudah sangat berbahaya bagi kesehatan. "Sampai sekarang, kan, yang saya tahu pemerintah hanya membagi-bagikan masker. Sekarang ini masyarakat tidak hanya membutuhkan masker, tapi juga tabung oksigen. Tolong, kami sangat memerlukan tabung oksigen," tutur Harti.
ANTARA