TEMPO.CO, Pamekasan - Ini boleh jadi kemeriahan yang kebablasan. Sebuah ledakan petasan menghancurkan rumah milik warga Desa Tompajung, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Ledakan itu terjadi terlalu dini dan tidak pada tempatnya. Itu karena petasan meledak ketika masih berada di dalam kamar, sementara sebagian penghuni rumah masih dalam perjalanan menjemput si empunya rumah yang baru saja menunaikan ibadah haji.
Jadi, sepulangnya dari Tanah Suci, Abdul Jalil, 48 tahun, mendapati rumahnya ambruk. "Kejadiannya pada Selasa sekitar pukul 6 pagi," kata Kepala Kepolisian Sektor Waru Ajun Komisaris Junaidi lewat sambungan telepon, Selasa malam, 20 Oktober 2015.
Petasan itu, ucap Junaidi, memang dalam jumlah besar. Petasan itu disimpan di tiga kamar. Ledakan terjadi saat sebagian besar keluarga Jalil meninggalkan rumah untuk menjemput Jalil yang diperkirakan tiba di Kota Pamekasan pukul 02.00 dinihari tadi.
Akibat ledakan itu, ujar Junaidi, sebagian atap rumah ambrol dan dindingnya retak-retak. Ledakan itu juga mengakibatkan empat anggota keluarga Jalil menderita luka-luka. Dua di antaranya, yakni Zaini dan Jakfar, menjalani rawat inap di Rumah Sakit Slamet Martodirjo.
"Dua korban lain rawat jalan karena hanya menderita luka lecet," tuturnya.
Junaidi menjelaskan, pihaknya belum dapat menduga pemicu petasan meledak. Polisi kesulitan mencari saksi karena saat kejadian rumah Jalil sepi. "Korban luka juga belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan," katanya.
MUSTHOFA BISRI