TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat Sulawesi Selatan Ambo Dalle mengaku kaget atas kabar penangkapan Dewi Yasin Limpo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa, 20 Oktober 2015. Penangkapan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, itu terkait dengan dugaan suap megaproyek di Sulawesi Selatan.
"Tertangkap? Saya hanya mendengar itu dari teman karena informasinya cepat. Sudah dihubungi berkali-kali tapi sulit tembus," kata Ambo saat dihubungi dari Makassar. "Sejauh ini, belum ada kabar pasti dari DPP (Hanura). Kalau informasi yang beredar di media, saya sudah dengar."
Dia mengaku belum mendapatkan pernyataan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura ihwal penangkapan itu. Kendati kabar penangkapan itu sudah tersebar luas di media elektronik dan online, hingga Rabu dinihari, 21 Oktober 2015, Ambo masih menunggu kepastian kabar penangkapan wanita tersebut terkait dengan dugaan penyuapan.
Dewi Yasin Limpo tertangkap tangan bersama tujuh orang lain yang diduga rekanan yang akan mengerjakan megaproyek di Sulawesi Selatan. Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Komisi VII yang membidangi infrastruktur. Sedangkan di Hanura, ia menjabat salah satu ketua partai.
Informasi yang beredar, adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ini ditangkap KPK atas dugaan suap terkait dengan tiga proyek, yaitu jalan lingkar tengah, lingkar luar, dan jalan layang yang menghubungkan Maros-Bone.
Saat ini proyek tersebut masih dalam pembahasan di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Tiga megaproyek tersebut rencananya akan dimulai 2015 dan dikerjakan selama tiga tahun atau bersifat multiyear.
ANTARA