TEMPO.CO, Balikpapan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Balikpapan, Kalimantan Timur, mengatakan terjadi defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Balikpapan 2016. Usulan program daerah sebesar Rp 4 triliun jauh melampaui kemampuan kas daerah yang diperkirakan hanya sekitar Rp 3 triliun. “Ada defisit perencanaan anggaran tahun depan,” ucap Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, Rabu, 21 Oktober 2015.
Abdulloh berujar, perumusan rencana anggaran ini berdasarkan masukan program satuan kerja perangkat daerah dan musyawarah perencanaan pembangunan masyarakat Balikpapan. Semua program ini dirumuskan menjadi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun depan.
Sehubungan dengan defisit ini, Abdulloh mengaku akan memangkas program-program nonprioritas dan bisa ditunda hingga 2017. Menurut dia, Kota Balikpapan akan memprioritaskan program-program daerah yang menjangkau langsung kepentingan masyarakat. Pemerintah Kota Balikpapan nantinya juga diminta meningkatkan pendapatan asli daerah untuk memaksimalkan program-program pembangunan tertunda.
Hanya saja, ini bakal sulit terlaksana jika harus menutupi kebutuhan total dana hingga Rp 4 triliun. Ini karena pengaruh dari melambatnya ekonomi pada optimalisasi pendapatan asli daerah.
Sesuai dengan target, APBD Balikpapan 2016 akan disahkan sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 9 Desember mendatang. Jika ini tidak dilakukan sebelum pilkada, pengesahan APBD akan molor hingga April 2016 karena menunggu Wali Kota Balikpapan definitif dilantik.
Baca Juga:
S.G. WIBISONO