TEMPO.CO, SAMOSIR - Basarnas mengakhiri pencarian helikopter EC 130, Selasa, 20 Oktober 2015, sore setelah menyisir perairan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Toba Samosir, dan Tapanuli Utara selama sekitar enam jam.
"Operasi SAR gabungan tidak efektif lagi," ujar Direktur Operasional Latihan Basarnas Mayjen TNI Mar Ivan Ahmad Rizki Titus.
Menurut Ivan, pencarian telah dilakukan selama 10 hari sesuai dengan standar operasional dan tidak ada perkembangan baru.
"Selanjutnya, tim kecil melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan di lokasi terjadinya musibah," ujarnya.
Ivan mengatakan tim gabungan telah bekerja maksimal dalam kondisi alam dan cuaca yang tidak mendukung, seperti kabut asap, serta kedalaman danau yang tidak terprediksi.
Komandan Kodim 0206/Taput Letkol Baginta berpesan kepada jajaran koramil, kepolisian sektor, dan masyarakat agar menjalin koordinasi.
"Laporkan segera jika ada temuan benda bagian dari heli atau penumpang," ujarnya.
Baginta menyampaikan apresiasi terhadap tim, masyarakat, dan jurnalis yang turut andil membantu personel dalam pencarian heli tersebut.
Heli carteran itu jatuh di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada Minggu, 11 Oktober 2016, dan dalam pencarian ditemukan penumpang, Fransiskus Subihardanya.
Nelayan juga menemukan dua sandaran kursi heli di dua tempat berbeda, sepatu sebelah kanan milik Fransiskus, dan ada tumpahan minyak yang diduga avtur.
Kepala Kantor SAR Sumatera Utara Rochmali menjelaskan, tim telah menyisir enam zona perairan Danau Toba di wilayah Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Humbahas, Tapanuli Utara, dan Simalungun.
ANTARA