TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan masyarakat umumnya menilai menteri dari sisi heroisme dan popularitas. Karena itu, kata dia, penilaian dari luar yang dilakukan masyarakat melalui lembaga survei berbeda dengan penilaian dari dalam. "Itu kinerja baik dari sisi penglihatan masyarakat dan sisi kinerja sesuai dengan ukuran pemerintah, tentu kadang-kadang agak beda," ujar dia di kantornya, Selasa, 20 Oktober 2015.
Sejumlah lembaga survei merilis pencapaian kinerja setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Poltracking menyebutkan hanya empat menteri yang kinerjanya memuaskan masyarakat. Mereka mendapat suara di atas 40 persen, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti 55,68 persen; Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan 44,53 persen, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin 43,16 persen, serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 40,74 persen.
Topik Pilihan: Setahun Jokowi-JK
JK mengatakan banyak menteri yang sesungguhnya bekerja bagus tapi tak tersorot atau sisi heroismenya kurang ditangkap masyarakat. "Yang seperti ini kan tak semua tahu," ujarnya.
Menurut JK, tak mudah mengevaluasi kinerja pemerintah dalam setahun ini karena sangat relatif. Ia mengatakan, dari sisi hukum dan politik, kondisi setahun ini relatif baik. Hanya di bidang sosial, kata dia, terjadi beberapa letupan. "Kalau soal ekonomi, kita tahu semua bermasalah. Tentu meningkatkan pembangunan infrastruktur ataupun perdagangan, tapi kan masalah dunia begini kita ikut pelambatan, tapi kita berusaha untuk mengimbanginya," tuturnya.
Setahun ini, kata JK, memang waktunya mengambil kebijakan sebagai fondasi perekonomian dan pemerintahan ke depan. Ia menyadari tak semua kebijakan pemerintah disambut baik oleh masyarakat, misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak. "Tentu kita tak bisa memuaskan orang, bahwa ada ketidakpuasan pasti terjadi," ujarnya.
TIKA PRIMANDARI