TEMPO.CO, Magetan - Empat jenazah korban kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu yang dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dipulangkan ke rumah duka di Ngawi dengan diantar empat unit mobil ambulans, Selasa, 20 Oktober 2015.
"Jenazah akan langsung dimakamkan karena liang lahatnya sudah disiapkan sejak kemarin," kata Penjabat Bupati Ngawi, Sudjono, saat menjemput jenazah korban di RSUD dr Sayidiman, Magetan.
Empat jenazah yang langsung dikebumikan itu adalah ayah dan anak yaitu Sumarwan, 48 tahun, dan Nanang Setia Utama, 16 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Selain itu, Rita Septi Hurika, 21 tahun, asal Ngawi, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron. Mahasiswi Universitas Suryo, Ngawi, ini merupakan keponakan Sumarwan.
Awang Feri Frandika, 25 tahun, warga Desa Dungus, Kecamatan Karangasri, Kabupaten Ngawi, kekasih Rita ini juga dipulangkan dari rumah sakit dan dikebumikan di tempat pemakaman umum desanya. "Beberapa petugas terkait dari pemkab sudah berada di masing-masing rumah duka," ujar Sudjono.
Adapun tiga jenazah korban yang lain masih berada di kamar mayat RSUD Sayidiman. Dua di antara mereka sudah diketahui identitasnya secara pasti, yaitu Joko Prayitno, 31 tahun, warga Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan Kartni, 29 tahun, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sedangkan satu jenazah lainnya belum diketahui pasti identitasnya karena terkendala kondisi tubuh yang seratus persen hangus terbakar. Ketua Tim Disaster Victim (DVI) Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Umar Shahab bahwa pihaknya harus melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.
"Perlu dilakukan tes DNA, kami sudah mengambil sampel DNA keluarga yang datang ke sini (RSUD dr Sayidiman, Magetan) untuk dijadikan pembanding," ujar Umar.
NOFIKA DIAN NUGROHO