TEMPO.CO , Jakarta: Sriwijaya Air sudah empat kali mengalami pembatalan penerbangan akibat kabut Asap di Timika. "Dalam seminggu kami sudah empat kali mengalami pembatalan penerbangan," ujar Coorporate Communication Sriwijaya Air Agus Sujono kepada kepada Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.
Agus mengatakan penerbangan yang dibatalkan adalah pesawat dengan rute Jakarta-Timika dan Timika-Jayapura. Selain itu ada pula pembatalan untuk rute Timika-Sorong dan juga rute Timika-Papua.
Agus menambahkan pihaknya belum tahu berapa kerugian perusahaan karena pembatalan penerbangan. "Kami lebih memikirkan penumpang. Jika penumpang terhambat maka pesawt akan sepi."
Dikabarkan bahwa jarak pandang di Kota Timika semakin menurun yaitu berkisar 500 meter-1.000 meter. Sejak Kamis, 15 Oktober 2015, semua aktivitas penerbangan di Bandara Moses Kilangin Timika, terutama pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Airfast Indonesia terpaksa dibatalkan.
Bencana kabut asap melanda wilayah selatan Papua terjadi sejak pertengahan September. Pada satu pekan terakhir, kabut asap kiriman dari Merauke dan sekitarnya itu semakin bertambah parah di Kota Timika.
Prakirawan dari Stasiun Meteoroligi Kelas III Timika Ardy Onda Ndaya Sipatu mengatakan berdasarkan pantauan satelit Terra & Aqua ditemukan 142 titik api (hot spot) di wilayah Merauke dan sekitarnya hingga memicu kabut asap pekat di wilayah selatan Papua.
“Sesuai pantauan data satelit yang terbaru, terdapat 142 titik api yang tersebar di wilayah Merauke, Pulau Yos Sudarso hingga Kabupaten Mappi. Jumlah titik api semakin meningkat dibanding hari sebelumnya yang tercatat mencapai 131,” kata Ardy di Timika, Sabtu, 17 Oktober 2015.
Sejak Kamis semua aktivitas penerbangan di Bandara Moses Kilangin Timika, terutama pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Airfast Indonesia terpaksa dibatalkan.
ARIEF HIDAYAT