TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Riau. Kualitas udara di sejumlah wilayah menurun. Kondisi tersebut menyebabkan jarak pandang di Pekanbaru terbatas, hanya 100 meter.
Tak terkecuali aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, yang terganggu karena landasan pacu tertutup kabut asap. ”Jarak pandang hanya 100 meter,” kata Duty Manajer Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Hasnan, saat dihubungi Senin, 19 Oktober 2015.
Menurut dia, hingga siang ini belum ada satu pun penerbangan pada jadwal pagi, baik kedatangan maupun keberangkatan. Dia mengatakan sebanyak 13 penerbangan dipastikan batal sejak Minggu kemarin. ”Senin ini saja, sudah dua penerbangan batal,” ucapnya. Meski begitu, Hasnan berharap penerbangan dapat kembali dilakukan dan menjelang siang keadaan cuaca membaik.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin Widayat mengungkapkan, dari pantauan satelit Tera dan Aqua, diketahui ada 153 titik panas di sejumlah daerah di Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yang mencapai 141 titik. Titik panas juga terdapat di Lampung (4 titik), Jambi (4), Bangka Belitung (3), dan Riau (1). ”Titik panas terpantau pukul 07.00,” ujarnya. Kabut asap membuat jarak pandang di beberapa wilayah Riau terbatas, seperti Pekanbaru 100 meter, Rengat 50 meter, Dumai 100 meter, dan Pelalawan 100 meter.
RIYAN NOFITRA