TEMPO.CO, Kepulauan Aru - Sebanyak enam siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi diterpa badai di Teluk Dobo, Minggu malam, 18 Oktober 2015.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap enam siswa yang hilang dalam musibah itu, dan 19 lainnya yang telah ditemukan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cendrawasih Dobo," kata Kepala Kepolisian Resor Pulau-pulau Aru Ajun Komisaris Besar Harold Huwae, yang dihubungi dari Ambon pada Minggu malam.
Kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIT. Polisi bersama masyarakat menggunakan speedboat untuk mencari korban yang belum ditemukan, meski kondisinya sangat gelap dan ada gelombang laut tinggi disertai angin kencang.
Para siswa menggunakan perahu bermesin pada musibah itu. Menurut Kapolres, pengemudi perahu telah dievakuasi ke rumah sakit.
Seorang warga Dobo, Olaf Unawckly, mengatakan awalnya puluhan siswa SMAN 1 Dobo ini berangkat ke Dusun Kota Lama di Pulau Wokam bersama guru mereka untuk meninjau sebuah situs bersejarah. Namun, ketika kembali pada malam hari, perahu yang dinaiki terbalik karena cuaca buruk, padahal mereka sudah dekat dengan Dermaga Yos Sudarso. Sejumlah siswa selamat karena ditolong warga yang mengetahui kejadian itu.
"Salah satu korban bernama Karna Syair selamat setelah berenang ke tepi dermaga. Saat ini dia masih menjalani perawatan di rumah sakit bersama 18 korban lainnya," ujar Olaf.
TNI Angkatan Laut Aru mengerahkan satu kapal dilengkapi sejumlah tim penyelam untuk melakukan pencarian terhadap enam siswa yang masih hilang.
ANTARA