TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menangkap komplotan pencuri sepeda motor di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Jumat malam, 16 Oktober 2015. Mereka tertangkap ketika sedang membongkar sepeda motor curiannya.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, menyebutkan pelaku yang tertangkap berjumlah sebelas orang dengan latar belakang yang berbeda. Mulai dari pengangguran, penjual bakso, pelajar, sampai mahasiswa.
Menurut Barung, sejumlah pelaku sempat kabur ketika polisi hendak menangkapnya pada pukul 22.45. Polisi lalu mencoba menahannya dengan menembak kaki pelaku yang melarikan diri itu tapi ada yang lolos. "Kami sudah tahu identitas yang kabur," kata dia, Sabtu, 17 Oktober 2015.
Setelah diperiksa, Barung menyebut Asriadi, 18 tahun, dan Gita, 23 tahun, sebagai otak pencurian motor. Keduanya merupakan eksekutor alias pemetik sepeda motor. Mereka sudah beberapa kali mencuri motor di Kabupaten Maros.
Bermula dari info warga Maros juga, ujar Barung, polisi bisa menangkap komplotan tersebut. Di sana, pelaku mencuri sepeda motor milik Nasir yang terparkir di halaman Masjid Nurul Rahman pada Jumat malam. Pencurian sepeda motor itu sempat dilihat beberapa warga Maros.
Mereka, tutur Barung, lantas membuntuti komplotan pencuri itu sampai ke Makassar sembari menginformasikan ke kepolisian setempat. Kepolisian yang mendapatkan informasi turut mengikuti komplotan maling motor tapi terpisah dengan warga Maros itu.
Meski sudah membuntuti komplotan pencuri itu, polisi, kata Barung, sempat kehilangan jejak. Belakangan, ada kabar bahwa warga Maros yang mengikuti komplotan penjahat itu dikeroyok. Polisi pun menyisir daerah Makassar. Usaha polisi itu berhasil.
Saat ini semua pelaku sudah ditahan di Polres Maros. Polisi juga membawa beberapa barang bukti di antaranya delapan unit sepeda motor. "Kami masih periksa mereka secara intensif," ucap Barung.
TRI YARI KURNIAWAN