TEMPO.CO, Aceh Singkil - Ribuan warga Aceh Singkil yang mengungsi ke wilayah Sumatera Utara akibat insiden pembakaran gereja akan dijemput pulang oleh pemerintah daerah, Sabtu, 17 Oktober 2015. Penjemputan itu dilakukan oleh Wakil Bupati dan Bupati Aceh Singkil berserta Polda Aceh dan TNI.
Para pengungsi akan didatangi ke tempat pengungsian mereka di wilayah Tapanuli Tengah dan Kabupaten Pakpak Bharat. Di sana ribuan warga Aceh Singkil mengungsi karena takut pembakaran gereja HKI Gunung Meriah dan perusakan Gereja di Desa Dangguran akan meluas. Penyerangan dan pembakaran gereja yang terjadi pada 13 Oktober 2015 lalu juga menyebabkan satu orang tewas dan empat terluka.
Pendeta Erde Berutu kepada Tempo mengatakan pihaknya sudah sepakat untuk memulangkan warga Aceh Singkil yang mengungsi. “Kami sudah sepakat, sekarang lagi persiapan pemulangan," ujarnya. Para pengungsi itu nanti akan dipulangkan ke desa mereka masing-masing.
Berdasarkan data pihak gereja. saat ini ada sekitar 7 ribu warga nasrani Aceh Singkil yang mengungsi. Dari jumlah itu, 5 ribu orang mengungsi ke Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah. Sementara 2 ribu orang lainnya mengungsi ke Desa Sibagindar, Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat, karena ketakutan akan terjadi bentrok lanjutan.
IMRAN MA