TEMPO.CO, Banjarmasin - Tim Sahabat Bekantan Indonesia menemukan lagi seekor bekantan korban kebakaran hutan dan lahan. Bekantan jantan berusia tujuh tahun, itu ditemukan di Marabahan, Ibu Kota Kabupaten Barito Kuala, Jumat sore 16 Oktober 2015. Atas temuan ini, tim SBI sepakat memberi julukan si bekantan itu dengan nama Tom: Tragedy of Marabahan.
Ketua SBI, Amalia Rezeki, mengatakan Tom mengalami luka bakar di telapak kaki dan tangan. Bahkan ujung jemari tangan kiri putus akibat terbakar. Dari keterangan warga, kata Amalia, Tom dan kelompoknya berjumlah sekitar 10-15 ekor. "Mereka hidup di sana sudah setahunan. Kami memang berniat mengevakuasi sejak lama, tapi baru terlaksana kali ini saja,. Kami belum tahu dimana bekantan lainnya, apakah mati atau lari," kata Amalia kepada Tempo di penangkaran SBI, Jumat malam 16 Oktober 2015.
Pihaknya sementara merawat Tom di penangkaran SBI. Selain luka bakar, psikologis Tom ikut terguncang. Ia memprediksi pemulihan kondisi Tom butuh waktu minimal satu bulan. Bila kondisinya sehat, SBI akan melepasliarkan Tom di area konservasi.
Tim medis SBI, Karget, mengatakan sudah memberikan anibiotik, vitamin B1, B6, dan B12. Menurut dia, jaringan syaraf di ujung tangan sebelah kiri, sudah rusak. Akibat luka bakar ini, kata Karget, mekasa Tom mesti beradaptasi lebih lama apabila ia dilepasliarkan ke habitatnya. "Tingkat stres tidak begitu, yang lama penyembuhan luka bakar," ujarnya.
Pantauan Tempo, telapak tangan dan kaki si Tom memang hangus melepuh. Sesekali Tom menggigit jaringan syaraf mati pada ujung tangan kirinya. Tim SBI sendiri sudah merawat empat ekor bekantan korban kebakaran hutan dan lahan. Selain Tom, SBI ikut mengevakuasi Ben, Titi, dan Lestari. "Hanya Ben dan Titi yang sudah dilepas ke Pulau Bakut," ujar Amalia.
Pihaknya juga menerima informasi kebakaran hutan di Desa Pabuangan Pantai, Marampiau, Candi Laras, Sungai Rutas, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kamis 15 Oktober lalu, menghanguskan puluhan ekor bekantan. "Informasinya banyak bekantan mati," ia menambahkan.
SBI mencatat, populasi bekantan d luar area konservasi sebanyak 3 ribuan ekor. Bila kebakaran terus meluas, berpotensi menurunkan populasi bekantan.
DIANANTA P. SUMEDI