TEMPO.CO , Bojonegoro: Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menargetkan pada 2017, ada 430 pemerintah kelurahan/desa di 28 kecamatan dilengkapi perangkat wifi. Sekarang in sudah ada 60 desa jauh dari perkotaan dilengkapi wifi gratis oleh pemerintah desa.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, program perangkat wifi di desa-desa sudah dicanangkan dua tahun silam. Program yang dikembangkan, di antaranya lewat lomba-lomba web desa dan kelompok masyarakat.
Di kegiatan itu, terdapat 68 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang dikoordinir langsung tenaga ahli Dinas Kominfo. “Target kami, seluruh desa/kelurahan ada wifi gratis,” kata Kusnandaka dalam sebuah acara di Bojonegoro, Jumat, 16 Oktober 2015.
Dia mencontohkan, sekarang ini Pemerintah Bojonegoro telah membuat Media Center, yang didalamnya terdapat media online. Media Center menjadi pusat informasi pelbagai kegiatan untuk seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Misalnya ada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yang berisi produk unggulan Bojonegoro, seperti makanan tradisional atau kerajinan.
Sedangkan KIM di desa-desa nanti yang mendukung unggulan produk lokal. Di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu misalnya, ada kampung belimbing seluas 23 hektare. Juga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo ada produk unggulan sapi peranakan ongole tingkat nasional. Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, sebagai kawasan home industri kerajinan kayu jati dan mebel.”Jadi, tinggal klik, alamat web-nya, sudah muncul,” ujar Kusnandaka.
Program wifi gratis juga telah diterapkan di Desa Sedah Kidul, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Di desa ini terdapat Sekolah Dasar Negeri Sedah Kidul yang telah menggunakan jaringan Internet gratis.
“Kami menggunakan dana desa untuk informasi dan teknologi,” ujar Kepala Desa Sedah Kidul, Khoirul Huda, kepada Tempo, Jumat, 16 Oktober 2015.
Dia mengatakan, meski lokasi desa berada jauh dari Kota Bojonegoro, program media online, berkembang dan diminati masyarakat.
SUJATMIKO