TEMPO.CO, Padang - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko mendukung program bela negara yang diusulkan Kementerian Pertahanan. Sebab program tersebut akan membangun semangat bela negara. "Yang dibangun ini kekuatan bela negara, bukan wajib militer. Konteksnya berbeda," ujarnya di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 16 Oktober 2015.
Menurut Moeldoko, secara hakiki, program bela negara ini untuk membangun jiwa yang dilandasi kedisiplinan dan tanggung jawab tinggi, atas hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Makanya, program tersebut dianggap akan memberikan konstribusi yang signifikan bagi kemajuan sebuah bangsa.
Apalagi, kata Moeldoko, saat ini anak-anak diserang dalam bentuk proxy war yang berjalan dengan sistematik. Sehingga diperlukan penguatan terhadap generasi muda. Sehingga jiwa mereka kuat di tengah kompetisi global yang memerlukan kualitas manusia dengan daya saing tinggi.
"Jadi bukan mengangkat senjata dan menembak. Tapi semangat jiwa bela negara itu yang lebih diutamakan. Jangan dibayangkan kita akan bentuk 100 ribu pasukan sipil atau milisi," ujarnya. Salah satu bentuk program itu dengan pendekatan kurikulum khusus di sekolah, terutama kedisiplinan seperti berbaris sebelum masuk sekolah dan tak ugal-ugalan di sekolah.
Selain itu, kata Moeldoko, latihan bela negara bisa juga berupa penanganan khusus bagi pemuda yang memerlukan dengan karantina di Rindam Jayakarta. "Tapi bentuknya tidak latihan militer," ujarnya.
Kementerian Pertahanan akan melakukan program bela negara warga Indonesia dari tingkat TK sampai umur 50 tahun. Dasar hukum dari program ini adalah UUD 1945 Pasal 27 dan UU Pertahanan Nomor 3 Tahun 2002 yang antara lain berbunyi bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban bela negara.
Direktur Bela Program Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M. Faisal sebelumnya mengatakan jika program bela negara ini akan diwujudkan dalam empat poin, yakni pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer wajib, menjadi anggota TNI, dan pelatihan sesuai profesi masing-masing.
ANDRI EL FARUQI