Menurut Ony, PT IMMS (40 persen saham) bersama Mighty Kingdom Investmen (55 persen saham) dan Empire Bridge Asset (5 persen saham) kemudian membentuk perusahaan penjualan pasir besi dan transportasi, PT Dampar Golden Internasional (DGI). PT DGI tersebut memperoleh izin penjualan dan transportasi dari Gubernur Jatim dan Kepala Kordinasi dan Investasi (BKPM) pada Desember 2012.
Menurut Ony, melalui PT Dampar Golden International itulah pasir besi Lumajang yang diproduksi PT IMMS ditampung dan diekspor. PT IMMS mengekspor sebesar 10.000 metrik ton pasir besi melalui pelabuhan Probolinggo menuju pelabuhan Qindao Cina. Pelabuhan Qindao ini masuk dalam 10 pelabuhan terbesar di dunia.
Laman PT Dampar Golden Internasional, http://www.dampargolden.com, menjelaskan, bahwa PT IMMS memberikan hak eksklusif kepada PT. Dampar Emas Internasional untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan termasuk penjualan dan pemasaran pasir besi. PT. Dampar Emas Internasional kemudian mendirikan kantor perwakilan di Hong Kong untuk memudahkan penjualan di pasar internasional.
Dalam sehari PT Dampar menghasilkan sekitar 800 ton pasir besi yang belum diolah. Perusahaan ini bertahap akan meningkatkan produksi dari tingkat awal 5.100 ton pasir besi mentah dan 3.000 ton konsentrat besi per hari.
IKA NINGTYAS