TEMPO.CO, Mojokerto–Kepolisian Resor Mojokerto berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer 0815 Mojokerto untuk mengungkap kasus perampokan bersenjata api pada Senin, 12 Oktober 2015. Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengaku telah menemui Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letnan Kolonel Djohan Darmawan.
Menurut Budhi baik polisi maupun TNI sedang menyelidiki senjata yang digunakan pelaku saat beraksi, apakah standar aparat ataukah bukan. “Kami koordinasi dengan TNI karena ada senjata yang digunakan dalam tindak pidana ini,” kata Budhi, Rabu, 14 Oktober 2015.
Korban perampokan adalah karyawan PT Mitra Usaha Sukses Sejahtera, Nurkholis, 39 tahun, dan Nita Sulistyowati, 31 tahun. PT Mitra Usaha merupakan distributor produk PT Unilever Indonesia. Nurkholis dan Nita mengendarai sepeda motor sendiri-sendiri. Saat melintas di tepi pesawahan Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, keduanya dicegat empat orang perampok.
Perampok berhasil merampas tas berisi uang tunai Rp 285 juta setelah menembak paha kanan Nurkholis. Uang perusahaan itu sebenarnya akan disetor ke Bank Mandiri Cabang Mojosari yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian. Beruntung nyawa Nurkholis bisa diselamatkan. Adapun Nita yang tak membawa uang selamat.
Polisi belum bisa memastikan jenis peluru dan senjata api yang digunakan pelaku. “Petugas belum menemukan selongsong maupun proyektil peluru yang menembus bagian paha korban di lokasi kejadian,” kata Budhi. “Proyektil tidak bersarang tapi tembus keluar."
Selain memintai keterangan dua korban, polisi juga memeriksa saksi mata di lokasi kejadian maupun karyawan PT Mitra Usaha. Saksi mata di lokasi kejadian yang diperiksa antara lain petani dan pemilik warung.
Djohan Darmawan menambahkan tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam peristiwa itu. “Kami mengecek kesatuan kami, tapi belum ada arah ke sana. Kalau ada TNI yang terlibat, pasti diproses hukum, kan ada aturannya," katanya.
ISHOMUDDIN