TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) turut berpartisipasi dalam pendidikan dan pelatihan kader bela negara yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan. “Ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu, dengan total 30 jam pelajaran,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Tribuana Tunggadewi kepada Tempo via pesan singkat, Rabu, 14 Oktober 2015.
Peserta program pendidikan dan pelatihan kader bela negara BNI, menurut Tribuana, adalah unsur pimpinan, khususnya pemimpin di unit operasional BNI. Ia berujar, ikutnya pegawai BNI dalam pendidikan dan pelatihan itu dimaksudkan agar pegawai, khususnya unsur pimpinan, memiliki semangat nasionalisme, patriotisme, dan cinta Tanah Air. “Rela berkorban demi bangsa dan negara, seperti yang dimiliki prajurit TNI,” ucap Tribuana.
Materi yang diberikan adalah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, materi domestik dan perbankan nasional, nilai kebersamaan dan pemahaman nasional, teknik baris-berbaris, serta pengenalan sistem persenjataan nasional.
Pegawai BNI yang mengikuti program tersebut diharapkan dapat memiliki kemampuan awal bela negara dengan sikap dan perilaku yang menjiwai Pancasila. Nilai-nilai yang sudah didapatkan nantinya juga harus mampu ditumbuhkembangkan di lingkungan BNI.
Sebelumnya, Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M. Faisal menuturkan kegiatan bela negara dilakukan secara sukarela oleh siapa pun yang mau dan bersedia dibina. “Upaya bela negara bukan wajib militer,” katanya kepada Tempo saat ditemui di Kementerian Pertahanan, Selasa, 13 Oktober 2015.
Faisal berujar, program ini merupakan inisiatif Kementerian Pertahanan untuk menjunjung tinggi kesadaran cinta Tanah Air dan bela negara. Dasar hukum program tersebut adalah Pasal 27 Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Pertahanan Nomor 3 Tahun 2002. Program ini rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 19 Oktober mendatang.
GHOIDA RAHMAH