Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pidato Goenawan Mohamad di Pembukaan Frankfurt Book Fair  

image-gnews
Goenawan Mohamad, saat menghadiri pembukaan Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman, 13 oktober 2015. TEMPO/Arif Zulkifli
Goenawan Mohamad, saat menghadiri pembukaan Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman, 13 oktober 2015. TEMPO/Arif Zulkifli
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Penulis dan budayawan Goenawan Mohamad membuka Pekan Raya Buku Frankfurt (Frankfur Book Fair) 2015 di Frankfurt Messe, Gedung Pameran di jantung kota Frankfurt, Jerman, Selasa 13 Oktober 2015 pukul 18.00 waktu Jerman (pukul 23.00 WIB).  Dalam pameran buku yang telah berlangsung 500 tahun itu, Indonesia menjadi tamu kehomatan.

Upacara pembukaan  dihadiri setidaknya 2.000 undangan diantaranya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Duta Besar Indonesia untuk Republik Demokratik Jerman, Fauzi Bowo, Ketua Panitia Paviliun Indonesia Goenawan Mohamad, Walikota Frankfurt Peter Feldmann serta sejumlah pejabat lokal. Berikut pidato Goenawan.

Baru saja kita mendengarkan Endah Laras, dengan suaranya yang merdu,  membaca, dan menembangkan  sebuah puisi Jawa abad ke-19.

Puisi itu bercerita tentang sebuah adegan yang dramatis, aneh, dan memukau:  seorang yang  dihukum bakar di sebuah alun-alun Jawa di abad ke-15, tapi  di tengah nyala api, ia menulis, mungkin sebuah puisi.

Orang itu, Malang Sumirang, dianggap melanggar hukum dan ajaran agama. Raja dan para ulama besar memutuskan untuk menghapusnya dari kehidupan. Ia dihukum  dengan dibakar  hidup-hidup dalam sebuah auto-da-fé -- seperti Al Hallaj, seorang sufi dari Baghdad di abad ke-10, seperti banyak orang yang dianggap bid'ah dalam Inquisisi Gereja Spanyol di abad ke-15.

Tapi berbeda dari cerita-cerita itu, Malang Sumirang dengan tenang berjalan sendiri memasuki api yang dikobarkan di atas unggun kayu di tengah alun-alun kerajaan. Di tengah panas yang tak terkira, ia, seakan-akan  tak tersentuh, meminta sebatang pena, sebotol tinta, dan beberapa lembar kertas. Ia menyuruh anjingnya yang setia untuk membawakan itu semua. Dan ia menulis.

Sultan, para petinggi, para ulama besar, dan ratusan orang yang ingin menyaksikan kekejaman hari itu, merasa takjub. Malang Sumirang tidak hangus.  Ia tidak tewas.  Bahkan kemudian api padam, dan ia melangkah turun, lalu meninggalkan alun-alun dan semua yang hadir. Sebelum pergi, ia memberikan sajak yang digubahnya kepada baginda.

Dan ia pun berjalan menuju ke sebuah hutan yang tak tertembus. 

Segera sesudah itu, Raja memerintahkan agar apa yang ditulis Malang Sumirang  dibaca di hadapannya.  Tapi tak disangka-sangka, orang yang dititahkan untuk  membacanya tak bisa menyelesaikan tugas.

Kisah ini tak menyebutkan apa sebenarnya makna kata-kata yang digubah Malang Sumirang. Raja dan para pengguawanya juga tak bisa mencarinya di hutan  berduri ke mana Malang Sumirang lenyap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Para hadirin yang saya hormati,

Saya sangat berterima kasih kepada Ausstelung und Messe serta FBF untuk kesempatan yang langka ini -- kesempatan  berbagi hal-hal yang bernilai, yang kami bawa dari Indonesia. Kami sadar, Indonesia  sebuah negeri yang amat jauh dan umumnya tak dikenal di sini.  Tapi sambil mendengarkan Endah Laras  menembang dan mengisahkan riwayat Malang Sumirang, saya berharap anda bisa mengenali beberapa lapis alegori di dalamnya. Saya percaya banyak hal yang bisa membangun percakapan antara kita, meskipun kita datang dari benua yang berjauhan; misalnya dalam menampik kekejaman, merasakan sakitnya penindasan, dan mengalami paradoks kekuasaan.

Kisah Malang Sumirang bisa ditafsirkan bercerita  tentang kekejaman sebuah kekuasaan -- baik kekuasaan politik maupun agama. Tapi dengan segera tampak juga bahwa kekuasaan itu  akhirnya terbatas: raja dan para ulamanya bahkan  tak bisa menghentikan langkah seekor anjing yang lazimnya dianggap najis tetapi setia.

Lebih jauh lagi, dalam kisah ini, kekuasaan terhenti ketika menghadapi hasrat dan energi yang melahirkan tulisan. Dalam arti ini, menulis telah membuat seorang yang terhukum mebalikkan posisinya, dari seorang yang terkutuk menjadi seorang yang tak terjangkau. Malang Sumirang menulis -- dan dengan itu ia  mengubah mereka yang berkuasa menjadi yang tak berdaya.

Tak berdayanya kekuasaan itu juga yang menyebabkan  apa yang ditulis Malang Sumirang -- mungkin puisi -- terlepas dari   cengkeraman makna yang dipaksakan.  Boleh dikatakan kisah ini adalah sebuah alegori tentang makna yang tidak bisa dikuasai, seperti tokoh cerita ini yang menghilang ke dalam hutan.  Ibarat terlindung dalam belantara yang lebat, makna tak mudah dijinakkan untuk dimufakati dan dimufakati untuk dijinakkan. Makna tak mudah  diringkus.

Mudah-mudahan dengan kearifan inilah kita, hari-hari ini, menyambut kelahiran buku.  Menyambut kelahiran buku tak hanya berarti memamerkan kekenesan para pengarang. Juga tak hanya berarti memajang sejumlah besar komoditi di sebuah pasar yang ramai.

Yang saya harapkan ialah bahwa kita semua bersedia mengingat kembali apa yang dilakukan Malang Sumirang:  kita menulis untuk menegaskan keseteraan manusia. Kita menulis untuk menghidupkan percakapannya.  Dan dengan demikian kita menulis juga untuk menumbuhkan kemerdekaannya.

Sekian, terima kasih.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

1 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

4 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

4 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

6 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

7 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

11 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bereaksi di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan korban selamat Holocaust, Rena Quint, di Hall of Remembrance of the Yad Vashem Holocaust Memorial museum di Yerusalem, 13 Juli 2022. Menahem Kahana/Pool  melalui REUTERS
Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.


Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

14 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

14 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah


ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

15 hari lalu

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

15 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza