TEMPO.CO, Makassar – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menyatakan setuju dengan rencana Kementerian Pertahanan untuk menjalankan program wajib bela negara. Bahkan, Nasir sudah berbicara langsung dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk diberikan bantuan, untuk memberikan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada semua mahasiswa Indonesia. “Ini sesuai dengan cita cita kami,” kata Menteri Nasir, Selasa, 13 Oktober 2015.
Menurut Nasir, mahasiswa Indonesia butuh wawasan bela negara dalam rangka menghadapi millenium development goals tahun 2030. Di mana saat itu Indonesia punya bonus demografi yang harus dimanfaatkan. “Untuk membangun bangsa ini,” katanya.
Menurut Nasir, wajib bela negara baik untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat nasionalisme mahasiswa. “Ini harus terus kami dorong,” kata Nasir.
Meski rencana ini baru disampaikan, tapi sebelumnya di Sulawesi Tenggara, sudah ada program bela negara untuk mahasiswa. Kerja sama antara Komando daerah Militer VII Wirabuana dengan Universitas Haluoleo Kendari. “Dilakukan secara personal dan kelembagaan. Tapi sifatnya bagaimana menjelaskan wawasan kebangsaan dan bela negara,” kata Nasir. Menurutnya, negara-negara maju seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika juga memberikan wawasan bela negara kepada generasi mudanya. Dengan tujuan meningkatkan nasionalisme dan kedisiplinan. “Ini yang coba kami lakukan."
MUHAMMAD YUNUS