Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Soekarno dan Ajakan Nasser Inspeksi Penari Perut

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Presiden Sukarno, bersama Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser, dalam rangkaian KAA di Bandung, 1955. Dok. Perpusnas
Presiden Sukarno, bersama Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser, dalam rangkaian KAA di Bandung, 1955. Dok. Perpusnas
Iklan
 

Setelah Marsekal Hakim Amir masuk ke kamar Soekarno, dia langsung memberikan hormat dengan sikap sempurna. Waktu itu Soekarno hanya memakai kaos oblong dan celana piyama.

> Soekarno: Wah Saudara Amir maafkan keadaan saya masih begini, maklumlah sudah mau tidur ...

* Amir: Ooh, tidak apa-apa Paduka Yang Mulia...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

> Soekarno: Ah, ya sudahlah tidak usah resmi-resmian. Mari silahkan duduk.

Setelah Marsekal Amir mengambil tempat duduk,

> Soekarno: Bagaimana Saudara Amir, ada persoalan apa?

* Begini Paduka Yang Mulia. Eh, Presiden Nasser mengutus kami untuk mengantarkan Paduka Yang Mulia inspeksi. (pemeriksaan terhadap pasukan).

> Soekarno: Inspeksi??? Kapan akan diadakan inspeksi??

* Amir: Sekarang Paduka Yang Mulia ... !

> Soekarno: Hoooohhh ... ?! ?!?! Sekarang? ... Malam ini???

* Amir: Ya ... Paduka Yang Mulia. Presiden Nasser mengundang Paduka Yang Mulia untuk inspeksi malam ini.

> Soekarno: Haaaahhhh, bagaimana ini, mengapa mendadak sekali?? Apakah Saudaraku Nasser tidak kasihan kepadaku? Saat ini aku betul-betul sangat lelah sekali. Sampai-sampai dokter pribadiku menasehatkan aku agar malam ini benar-benar bisa istirahat.

Seperti Saudara Amir ketahui sebelum ke Mesir sini aku sudah berkeliling ke negara-negara yang lain dengan acara-acara yang bukan main beratnya yang menghimpit aku punya pikiran dan fisik. Apakah dalam hal ini Saudaraku Nasser tidak bisa memberikan sedikit kelonggaran buatku dangan tidur tenang malam ini???

* Amir: Kami akan coba sampaikan Paduka Yang Mulia ...

> Soekarno: Tolonglah Sdr. Amir jelaskan pada Saudaraku Nasser mengenai keadaanku saat ini. Aku benar-benar butuh istirahat barang semalam. Aku tahu bahwa Saudaraku Nasser adalah orang yang luar biasa vitalitasnya dan akupun setuju sepenuhnya
kepada pendapatnya bahwa untuk pejuang-pejuang
Revolusioner tidak ada istilah "istirahat".

Karena Revolusi itu sendiri adalah suatu kontinuitas yang tak pernah istirahat, tetapi ... apalah salahnya bila ia memberikan kepada seorang sahabatnya untuk semalam ini saja kesempatan agar bisa tidur dengan nyenyak di Kairo yang indah ini.

* Amir: Baik Paduka Yang Mulia kami akan sampaikan pada Presiden kami. Akan tetapi, Paduka Yang Mulia yang akan kita inspeksi adalah...

> Soekarno: Yaaaaaa, aku tahu kalian baru saja memiliki peralatan·peralatan perang yang mutakhir yang menurut laporan yang aku dapat dari beberapa kalangan bahkan beberapanya merupakan guided misiles yang, ho...ho... membuat aku iri!!

* Amir: Tapi... Paduka Yang Mulia maksud saya bukan itu..

> Soekarno: Aaaahhh...dengan seorang sahabat sejati tidak perlu menutup-nutupi soal. Kau kira aku tidak tahu mengenai perihal persenjataan R.P.A. yang baru? Ha...ha.... Akupun punya Badan Intel yang jempolan.

* Amir: Paduka Yang Mulia ... saya tidak menyangkal soal itu! Kami yakin akan kemampuan pertahanan negara Paduka Yang Mulia. Tetapi, soalnya adalah...

> Soekarno: Soal apa lagi?! Kalau bukan itu soalnya??

* Amir: Soalnya adalah bahwa Presiden kami mengundang sahabat beliau yaitu Presiden Republik Indonesia untuk menginspeksi para penari-penari perut di seluruh pelosok kota Kairo ini! Dan untuk itu kami diperintahkan untuk menyampaikannya pada Paduka Yang Mulia!

> Soekarno: Oohhh yaaaa?? Ho...ho...ho... Kenapa tidak bilang dari tadi!?!?!

* Amir: Ehm, tidak sempat, Paduka Yang Mulia!

> Soekarno: Sampaikan pada Saudaraku Nasser bahwa Sukarno dari Indonesia akan siap dalam 10 menit!!!

BC

ACEH SINGKIL MENCEKAM
Aceh Singkil Mencekam, Satu Gereja Dibakar, 2 Tewas
Gereja Dibakar di Aceh Singkil, Inilah Dugaan Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

1 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

39 hari lalu

Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

51 hari lalu

Mohammad Natsir. Dok.TEMPO/Ali Said
Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

Mohammad Natsir merupakan pemikir, politikus, sekaligus pendakwah.


Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

57 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan
Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.


Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?


Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.


4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

07-nas-SBY-Jokowi
Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.