TEMPO.CO, Solo - Pura Mangkunegaran Solo bakal menyambut datangnya 1 Suro dengan kirab pusaka dan tapa bisu pada Selasa malam 13 Oktober 2015. Penyelenggaraan kirab itu berbeda dengan keraton Surakarta dan Yogyakarta yang baru akan menggelar acara yang sama pada Rabu besok.
Panitia Pelaksana Kirab Pusaka Satu Sura Pura Mangkunegaran Joko Pramudyo mengakui bahwa dalam penanggalan Sultan Agung, Tahun Baru Jawa jatuh pada Kamis. "Berbeda dengan penanggalan pemerintah yang menetapkan 1 Muharram pada hari Rabu," katanya.
Meski memiliki penanggalan sendiri, Joko mengatakan bahwa Mangkunegaran sengaja menyambut datangnya pergantian tahun tersebut berdasarkan penanggalan pemerintah. "Karena Mangkunegaran sudah menjadi bagian dari masyarakat," katanya beralasan. Dengan demikian, pihaknya memilih menggelar ritual kirab pusaka pada Selasa malam.
Selain kirab pusaka, Mangkugaran juga akan menggelar semedi bersama di dalam istana. Pihaknya juga mempersilakan masyarakat untuk ikut bersemedi selama satu jam tepat di tengah malam. "Masyarakat yang ikut semedi kami harap mengenakan pakaian tradisional," katanya.
Sedangkan Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab pusaka pada Rabu malam. "Kami menggunakan penanggalan dari Sultan Agung," kata Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran Aryo Winarno Kusumo.
Menurutnya, perbedaan penanggalan antara kalender keraton dengan kalender pemerintah memang sering terjadi. "Empat tahun lalu juga berbeda," katanya. Meski demikian, perbedaan penanggalan tersebut tidak pernah mengurangi animo masyarakat dalam menyambut malam 1 Suro.
AHMAD RAFIQ