TEMPO.CO, Medan - Satu korban helikopter yang hilang kontak dalam penerbangan dari Desa Siparmahan Sihotang, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, ditemukan selamat.
Camat Onan Runggu, Darwin Parhusip, mengatakan warga melihat orang terapung di antara eceng gondok di Danau Toba, Desa Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu, Selasa, 13 Oktober 2015. "Kemudian warga melapor ke tim SAR gabungan dan menyelamatkan orang tersebut," kata Parhusip kepada Tempo.
Menurut Parhusip, penumpang helikopter bernama Fransiskus itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Pangururan untuk mendapatkan peratawan. "Kondisinya sangat lemah, namun masih sadar. Ini suatu keajaiban dan mukjizat besar," ujar Parhusip.
Kepala Kantor SAR Medan Rochmali yang berada di posko utama pencarian korban di Bandara Kualanamu membenarkan salah seorang penumpang heli yang dinyatakan hilang telah ditemukan selamat. "Satu penumpang selamat atas nama Fransiscus Subihardayan, 22 tahun, warga Tegal Boyan, Purwo Martani, Kalasan, Kabupaten Seleman, Yogyakarta," kata Rochmali.
Helikopter tersebut hilang pada Minggu, 10 Oktober 2015. Adanya penumpang yang selamat menambah keyakinan bahwa capung besi itu terjatuh ke danau. "Tim SAR gabungan akan meningkatkan pencarian dengan menyisir perairan Onan Runggu dan Nainggolan," ujar Rochmali.
Sebelumnya, warga meyakini helikopter tersebut jatuh di Danau Toba. Menurut Mangapar Limbong, warga Desa Harian, Kecamatan Onan Runggu, warga di sekitar pelabuhan penyeberangan melihat sebuah helikopter sekitar pukul 12.00 WIB, Ahad lalu, saat sebagian besar penduduk beribadah di gereja. Warga melihat helikopter terbang rendah di perairan Danau Toba menuju Balige, Toba Samosir.
"Warga Nainggolan mengatakan kepada saya melihat helikopter terbang sangat rendah oleng ke kiri dan ke kanan dan tiba-tiba tidak terlihat lagi di sekitar 500 meter dari pelabuhan kapal feri di Kecamatan Nainggolan," katanya.
SAHAT SIMATUPANG