TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan program bela negara yang diumumkan pemerintah harus dipertimbangkan dengan matang, jangan hanya berupa ide. Sebab, menurut dia, saat ini ada hal lebih penting yang harus dikerjakan pemerintah, seperti perbaikan ekonomi.
"Situasi aman, apa yang dibela? Kalau anggaran cukup dan situasi memungkinkan untuk bela negara, baru bisa dipikirkan," ucap Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 13 Oktober 2015.
Baca Juga:
Menurut Fadli, ide program bela negara sendiri bukanlah ide baru. Tapi ia meminta pemerintah memikirkan secara matang, terlebih soal anggaran yang dibutuhkan. "Saya kira bela negara bukan ide baru. Ide ini sudah lama. Tapi, tolong, pikirkan, jangan hanya menguatkan ide tapi anggaran dan tujuan enggak jelas. Sekarang lebih baik fokus ke ekonomi," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini.
Program bela negara awalnya muncul dari Kementerian Pertahanan. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan minggu depan pada 19 Oktober 2015 oleh Presiden Joko Widodo, berpatokan pada Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Kementerian Pertahanan didapuk menyusun grand design aturan dari program pembinaan kesadaran membela negara tersebut.
DESTRIANITA K.