Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau Panjang, Peternak Sapi Hingga PDAM Menjerit

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Peternakan Sapi Padang Mengatas, Kecamatan Luwak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, 8 Oktober 2015. ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Peternakan Sapi Padang Mengatas, Kecamatan Luwak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, 8 Oktober 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kekeringan akibat kemarau panjang membuat sejumlah petani yang anggota Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) ikut merana. Ketua GKSI Dedi Setadi mengatakan kemarau membuat biaya produksi naik akibat pakan ternak mengering.

Para peternak pun dilanda kerugian karena harus membeli pakan tambahan seperti bungkil jagung dan kedelai sebagai pakan tambahan pengganti rumput. Bila tanpa pakan tambahan, maka kualitas susu yang diproduksi pun turun.

Selain itu, kata Dedi, produksi susu cenderung stagnan akibat sulitnya pakan. "Idealnya, produksi susu bisa meningkat 15 persen setiap tahun jika kualitas sapi baik," katanya. S

Dia meminta pemerintah memberi insentif untuk meringankan beban para peternak. Insentif bisa berupa bunga yang rendah maupun harga jual sapi yang murah. "Agar akses peternak lebih mudah mendapatkan sapi perah," kata Dedi.

Berdasarkan data GKSI, jumlah peternak sapi perah hanya 122.750 peternak, dengan populasi sapi 357.450 ekor dan total produksi susu mencapai 1,4 juta-1,6 juta liter/hari atau rerata produksi susu hanya 9-12 liter/ekor/hari.

"Produksi susu yang stagnan disebabkan peternak kesulitan mencari pakan hijauan, pakan hijauan cukup berkontribusi besar dalam produksi susu sapi perah, dan menjaga kualitas susu sapi perah para peternak harus menambah biaya operasional untuk membeli pakan tambahan," katanya, Senin 12 Oktober 2015.

Di Indramayu, pemerintah setempat memperpanjang tanggap darurat kekeringan. "Diperpanjang dua kali,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, Senin 12 Oktober 2015.

Tanggap darurat pertama dilakukan awal September lalu dan berakhir pada Oktober. Namun karena kekeringan disertai dengan krisis air bersih masih berlangsung, maka tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Indramayu pun diperpanjang hingga akhir Oktober nanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diperpanjangnya tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Indramayu, karena 80 persen daerah di Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 31 kecamatan masih mengalami kekeringan. Karenanya setiap hari mereka pun masih harus mengirimkan tangki sebanyak 10 mobil tangki dengan kapasitas 8 ribu liter. “Mereka mondar-mandir mengangkut dan mendistribusikan air bersih ke daerah yang mengalami krisis air bersih,” kata Edi. Bahkan rumah sakit yang mengalami krisis air bersih pun turut dikirimkan air bersih.

Ditambahkan Edi, air bersih yang semakin sulit dicari membuat armada mereka pun seringkali harus mencari air bersih hingga menempuh jarak 70 km. “Kalau instalasi pengolahan air milik PDAM di tengah kota sudah kosong, ya terpaksa harus mencari ke daerah Kandanghaur dan Anjatan,” kata Edi. Jaraknya bahkan bisa mencapai 70 km.

Saat ditanyakan daerah mana saja yang mengalami krisis air bersih, Edi mengungapkan terutama terjadi di Indramayu bagian timur dan tengah. Sedangkan untuk Indramayu barat masih mendapatkan pasokan air dari Waduk Salamdarma. Edi pun menambahkan jika tanggap darurat kekeringan masih bisa diperpanjang menyesuaikan kondisi yang terjadi di lapangan.

Sementara itu Humas PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu, Doddy Sudrajat, meminta kepada pelanggan PDAM Indramayu untuk tidak menggunakan mesin pompa penyedot air ledeng. “Penggunaan mesin pompa penyedot air ledeng hanya akan merugikan pelanggan lain,” kata Doddy. Pompa itu akan membuat tekanan air ledeng menjadi tidak merata dan pelanggan yang berada di ujung secara otomatis akan tidak kebagian air.

Saat ini, lanjut Doddy, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait aturan tersebut. Pihaknya bahkan telah menggandeng jajaran Polres Indramayu untuk mencegah penggunaan pompa penyedot air ledeng tersebut. “Jika sudah kena teguran masih ada membandel maka akan dikenakan denda,” kata Doddy.

DWI RENJANI | IVANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

5 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

10 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

20 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

21 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

21 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

29 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

36 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

43 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

44 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?