TEMPO.CO, Malang - Kesehatan aktivis antitambang Desa Selok Awar Awar, Pasirian, Lumajang, Tosan membaik dan telah melewati masa kritis. Dokter yang menanganinya di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang telah mengizinkan Tosan pulang untuk rawat jalan. "Kondisi fisik bagus, alat bantu makan dilepas," kata Kepala Instalasi Rawat Inap Muhammad S Niam, Senin, 12 Oktober 2015.
Selang infus dan alat bantu pernapasan telah dilepas. Kondisi kesehatannya terus membaik, infeksi pernapasan telah dinyatakan tak bermasalah. Lambungnya yang terluka sepanjang 10 sentimeter akibat dilindas sepeda motor juga telah membaik.
Baca juga:
Besarkan Partai, Rhoma Irama Kurangi Pidato Perbanyak Nyanyi
Kebakaran Hutan, Sinar Mas Tuduh Singapura Boikot Sepihak
Namun pemulangan Tosan menunggu konfirmasi dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korbn (LPSK). Sedangkan, LPSK menilai Tosan membutuhkan pengawasan ekstra ketat demi kesehatannya. "Menurut LPSK, pemulangan Pak Tosan ditunda dulu," ujarnya.
Tosan, katanya, berulangkali mengaku ingin pulang. Sedangkan, kondisi kesehatannya telah membaik. Gagal pulang, Tosan dipindah dari ICU ke ruang high care unit. Tosan menjalani perawatan intensif sejak 27 September 2015, di antaranya karena operasi perbaikan lambung yang jebol akibat dilindas sepeda motor.
Setelah menempati ruang perawatan, Tosan diberi kesempatan menerima tamu, teman, dan keluarganya. Untuk kepastiannya, rencananya LPSK juga akan ke Malang untuk berkoordinasi mengenai pengamanan Tosan selama menjalani rawat jalan. Niam berujar, Tosan juga sudah bisa dimintai keterangan penyidik. "Komunikasinya sudah bagus," ujarnya.
Selanjutnya, Tosan dilarang menerima tamu.