TEMPO.CO, Jakarta- Rhoma Irama memilih menggunakan lagu-lagu dangdut ciptaannya saat menyampaikan visi dan misi Partai Islam Damai Aman (Idaman) pada Rabu mendatang. Menurut Rhoma, memajukan partai dengan lagu dangdut akan lebih efektif dibandingkan dengan pidato atau ceramah.
“Ini berdasarkan survei yang saya lakukan selama 40 tahun perjalanan karier saya,” kata Rhoma Irama dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015.
Rhoma Irama mengatakan ada empat lagu dangdut yang akan dia nyanyikan untuk menjelaskan visi dan misi partai. Keempat lagu itu adalah Kita Adalah satu, Reformasi, Indonesia, dan Pembaharuan.
Menurut Rhoma Irama, keempat lagu itu memiliki nilai visi dan misi Partai Idaman. “Ada nilai Ukhuwah Islamiyah dan nasionalisme dalam lagu-lagu tersebut,” ujar Rhoma Irama. Dia mengatakan lagu-lagu itu merupakan lagu lawas yang pernah dinyanyikan pada masa dulu.
Karier Rhoma Irama di panggung politik dimulai sejak 1977. Saat itu, pendiri Orkes Melayu Soneta Grup tersebut bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. Rhoma Irama bahkan pernah digadang-gadang partai berlambang Kabah tersebut untuk menjadi calon presiden. Namun pencalonannya gagal karena elektabilitas Rhoma Irama dianggap rendah.
Rhoma Irama kemudian berlabuh ke Partai Kebangkitan Bangsa pada Pemilihan Umum Presiden 2014. Lalu pada awal 2015, dia menjadi anggota Partai Bulan Bintang. Namun karena ada konflik internal di PBB, Rhoma Irama memutuskan membuat partai sendiri.
BAGUS PRASETIYO