TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan skala kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia tahun ini tergolong besar. Untuk itu, penanganannya membutuhkan kerja sama dengan negara lain.
Kerja sama penanganan bencana, kata Kalla, memang disepakati antarnegara ASEAN. "Ada pasal yang menyatakan bahwa apabila terjadi bencana, maka dibutuhkan kerja sama ASEAN. Jadi semisal terjadi di negara lain, Indonesia juga bisa membantu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015.
Setelah sebelumnya menolak, pemerintah akhirnya menerima bantuan dari negara lain untuk menanggulangi bencana asap. Negara-negara yang akan dimintai bantuan antara lain, Malaysia, Singapura, Australia, Rusia serta Cina.
Bahkan, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemarin melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, disepakati beberapa hal. Di antaranya adalah peningkatan kerja sama penanggulangan kebakaran lahan hutan dan pembentukan Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit.
Kalla tak menampik bahwa bencana asap yang terjadi di Indonesia juga berakibat buruk bagi negara-negara tetangga karena arah angin. "Kita tidak bisa kontrol angin kan, jadi harus kerja sama. Seandainya bisa kontrol ya kita bikin jangan ke sana," ujarnya.
Mengenai dugaan mayoritas pemilik perusahaan pembakar lahan justru berasal dari Malaysia, Kalla mengaku belum bisa memastikan. "Saya belum tahu datanya, saya tidak bisa mengatakan begitu."
FAIZ NASHRILLAH